Gudeg.net- Tempat Pemungutan Suara (TPS) 14 yang berada di wilayah Patuk Dipoyudan terasa berbeda karena mengusung tema adat Jawa yang cukup sakral. Kesakralan TPS 14 tersebut dikarenakan berdiri disekitar Pemakaman Kyai Jlomprong di RT 28 RW 05 Magersari Ngampilan, Rabu (17/4).
Ketua Pelaksana TPS Konsep adat Jawa Magersari Alex mengatakan alasan mengapa TPS adat Jawa ini dibangun tepat di makam Kyai Jlomprong.
“Ini sekaligus melakukan sebuah prosesi adat Kaylan Nyadran menjelang puasa untuk mendoakan para leluhur yang ada disekitar Magersari,” ujarnya.
Para panitia juga diwajibkan para anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk memakai busana adat Jawa Yogyakarta yaitu baju peranakan baik pria maupun wanita. Selain itu sekitar tps juga dihias dengan sejumlah lukisan para tokoh pahlwanan nasional, tambahnya.
Ketika hendak memasuki area TPS telah tercium bebauan yang berasal dari hasil pembakaran Kuto Moro, dupa dan kembang tujuh rupa yang dipersiapkan didalam wadah anyaman bambu. Lalu para pemilih juga disuguhi dengan beragam gambar kartun yang bertuliskan pesan atau pitutur berbahasa Jawa.
“Pesan pitutur yang kami angkat disini agar para warga dapat selalu guyub rukun walaupun berbeda pilihan terutama prisiden dan wakiil presiden. Tidak boleh ada yang bersitegang meski beda,” tegas Alex saat diwawancara.
Selain mengusung konsep adat Jawa, pada tps ini juga para warga akan disuguhi bergam makanan tradisional setelah mencoblos. Makanan tradisonal tersebut salah satunya adalah kue apem dan segelas teh hangat untuk sekedar bahan mengemil sembari bersosialisasi bersama warga ang lain.
Kirim Komentar