Berita

BPOM DIY: Masyarakat Harus Lebih Teliti Memilih Makanan untuk Berlebaran

Oleh : Rahman / Jumat, 17 Mei 2019 19:35
BPOM DIY: Masyarakat Harus Lebih Teliti Memilih Makanan untuk Berlebaran
Kepala BPOM DIY Rustyawati memegang sejumlah sample bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya di Kantor Disperindag Pasar Beringharjo Yogyakarta,(17/5)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- BPOM mengimbau kepada masyarakat agar lebih cerdas dan teliti dalam memilih berbagai makanan terutama yang akan dipersiapkan untuk dikonsumsi pada Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan berbagai makanan yang menggunakan bahan pengawet dan berbahaya menjelang Hari Raya Idul Fitri di sejumlah pasar tradisional.

Kepala BPOM DIY Rustyawati mengatakan pengambillan sample bahan makanan dilakukan secara acak dan berkala sejak awal puasa, pertengahan hingga jelang Lebaran nanti.

“Kami akan terus melakukan pengawasan hingga Idul Fitri nanti, demi memastikan tidak akan ada lagi makanan yang mengandung bahan berbahaya dapat terkonsumsi masyarakat pada Lebaran nanati,” ujarnya pada saat ditemui seusai konfrensi pers laporan pantauan bahan pokok di Disperindag Beringharjo, Jumat (17/5).

Berdasarkan dari data hasil pengujian 205 sample makanan yang ditemukan oleh BPOM DIY, terdapat sekitar 17% makanan tersebut positif mengandung zat berbahaya bila dikonsumsi.

Rustyawati menjelaskan bahan-bahan berbahaya yang ditemui berupa zat Rhodamin B, Formalin, dan Boraks yang banyak beredar pada makanan berjenis rengginang, kerupuk, cumi, teri dan gender.

“Yang beredar banyak di Pasar Tradisonal seperti Pasar Bantul, Argosari Gunungkidul, Bandungan Wates, Beringharjo Yogyakarta, dan pasar kecil lainnya,” terangnya.

Sedangkan saat ini untuk Pasar Beringharjo terjadi penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan penngawasan pada awal Ramadan dari 17% menjadi 13.7%.

Kebanyakan makanan yang positif mengandung bahan pengawet atau zat berbahaya diproduksi dari luar DIY seperti Pekalongan, Magelang dan Solo.

Selain itu BPOM juga melakukan sejumlah penngawasan pada makanan berbuka puasa atau takjil yang dijual pada pasar-pasar Ramadan yang cukup banyak tersebar di Yogyakarta.

“Dari 205 sample yang diuji terdapat 79 sample makanan berasal dari pasar Ramadan namun tidak terlalu mengkhawatirkan karena dari 79 hanya ada 2% makanan yang positip mengandung bahan berbahaya,” tutur Kepala BPOM DIY itu.

Terdapat juga sejumlah makanan yang rusak baik dalam kemasan karton maupun kaleng diantaranya susu, buah, dan sayur. Seluruhnya diambil untuk diamankan agar tidak beredar luas dimasyarakat.

“Kami tidak akan beri toleransi atas makanan rusak yang tidak layak konsumsi, bila masih ditemukan akan kami amankan untuk dimusnahkan,” tegas Rustyawati.

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM



    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    CJDW 107 FM

    CJDW 107 FM

    CJDW 107 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini