Gudeg.net—Menempuh jarak kurang lebih 100 kilometer, 1.408 orang peserta dengan 704 sepeda motor mengikuti Tour de Merapi 2019 hari Minggu (21/7).
Mengangkat tema “Embung Wae Yo!”, acara ini berupaya untuk mengenalkan embung daerah Sleman untuk dijadikan alternatif tujuan wisata.
“Fungsi embung tidak hanya terkait tampungan air di musim kemarau, tapi juga dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Sleman,” ujar Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman saat jumpa media Jumat (19/7).
Peserta dilepas dari Lapangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, dari Lapangan Pemda Sleman.
Tak hanya berkeliling dengan sepeda motor, event touring bermotor ini menempuh rute yang melewati tujuh embung yang juga dijadikan pemberhentian.
Ketujuh embung tersebut yaitu; Embung Jetis Suruh (Ngaglik), Embung Banjarharjo (Ngemplak), Embung Tambakboyo (Depok), Embung Ngino (Seyegan), Embung Donomulyo (Godean), Embung Kaliaji (Turi) dan Embung Tlogo Putri, Kaliurang.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengimbau peserta yang singgah berswafoto di check point embung agar selalu menjaga kebersihan.
“Jangan meninggalkan sampah seperti bekas makanan ataupun botol minuman,” ujarnya saat pelepasan (21/7) di Lapangan Pemda Sleman.
Pemda Sleman berusaha mengangkat embung juga dikarenakan bertepatan dengan musim kemarau. Embung menjaga warga Sleman agar tidak kekurangan air saat musim kering ini.
“Ketika musim kemarau tentu akan ada pengurangan intensitas air, dengan fungsi embung untuk menampung air hujan agar tidak langsung ke sungai atau laut,” tutur Sri Purnomo lebih lanjut.
Melalui event ini juga diharapkan ada peningkatan kesadaran untuk tertib berlalu-lintas, terutama untuk peserta Tour de Merapi 2019.
Selain itu, pengelola embung juga diharapkan dapat melihat potensi embungnya yang akhirnya menumbuhkan semangat bagi pengelola embung untuk mengembangkan embung.
Kirim Komentar