Seni & Budaya

SUMONAR, Festival Video Mapping Pertama di Indonesia Akan Segera Menyapa Jogja

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 23 Juli 2019 10:28
SUMONAR, Festival Video Mapping Pertama di Indonesia Akan Segera Menyapa Jogja
Tim SUMONAR 2019 saat jumpa Media di SLide Bar, Artotel (22/7)/Dok.Sumonar

Gudeg.net—Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) yang kerap tampil menjadi bagian dari Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) mulai tahun 2018 lalu berdiri sendiri menjadi bentuk festival dengan nama Jogjakarta Video Mapping Festival (JVMF).

Tahun 2019 ini, JVMF pun berganti nama menjadi SUMONAR. Festival Art Light and Video Mapping pertama di Indonesia ini akan diselenggarakan pada 26 Juli hingga 5 Agustus 2019 mendatang dengan tajuk “My Place, My Time”.

“SUMONAR merupakan penggabungan dari dua kata, yaitu Sumon dan Sumunar. Sumon sendiri memiliki arti mengumpulkan, sementara Sumunar memiliki makna bercahaya,” jelas Ari Wulu, Festival Director SUMONAR saat jumpa media di Artotel (22/7).

Sedangkan untuk pemilihan tema, Ari menjelaskan bahwa dalam tajuk “My Place, My Time” terdapat dua prasa yang tersirat.

Prasa pertama bermakna ‘kami di sini hari ini’. Sedangkan yang kedua adalah ‘kami melihat kota ini dari sudut pandang sendiri’.  

Menurutnya, kota ini terbentuk dari akibat penguasanya, pemerintahnya, senimannya, pelajarnya dan semua lapisan masyarakat yang ada di kota ini.

Biasanya suatu kota terwujud setelah konstelasi besar yang akhirnya mampu membuat kota menjadi seperti sekarang ini.

Baca juga: Simak Jadwalnya! Jangan Ketinggalan Nonton SUMONAR, Festival Video Mapping Pertama di Indonesia

Sumonar 2019
Dok. Sumonar 2019
 

SUMONAR 2019 akan dilaksanakan di sekitaran Titik Nol Kilometer. Beberapa gedung yang direspon dengan video dan cahaya adalah Museum Bank Indonesia dan Kantor Pos Yogyakarta.

Selama sebelas hari festival ini berjalan, seniman yang akan berpartisipasi tidak hanya dari Indonesia saja. Ada juga seniman dari Makau dan Filipina yang akan berkontribusi.

“Kami telah mengirim penjelasan tentang tema. Para seniman akan memaknai bagaimana mereka melihat kotanya. Seniman dari luar Indonesia akan membawa perspektif mereka tentang kotanya masing-masing,” jelas Raphael Donny, Ketua JVMP di kesempatan yang sama.

Festival ini akan didukung oleh proyektor laser dari Epson yang berkekuatan hingga 25.000 lumens dengan rasio kontras hingga 2.500.000 berbanding.

Ini bukan pertama kalinya Epson mendukung acara ini. Tahun lalu pun Epson pun dipercaya untuk berkolaborasi dalam menampilkan mahakarya video mapping dengan teknologi terkini dari proyektor laser milik Epson.

Di Yogyakarta sendiri, video mapping sebenarnya telah didengungkan sejak lama oleh para seniman atau orang-orang yang memiliki minat lebih terhadap seni cahaya dan teknologi.

Pada tahun 2013 lalu adalah awal di mana video mapping disajikan kepada khalayak luas, dan termasuk ke dalam salah satu program yang ada di FKY yang tahun ini berganti nama menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta.

Di tahun 2018 gagasan yang telah tercipta sejak lama itu akhirnya berdiri sendiri menjadi bentuk festival dengan nama Jogjakarta Video Mapping Festival (JVMF).

Namun sebutan JVMF tidak mampu mengidentifikasi keberadaan festival ini di dunia internasional. Maka dari itu, di tahun 2019 ini JVMF pun berganti nama.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini