Berita

100 Pengayuh Becak Sarapan Bareng di Museum TNI AD

Oleh : Rahman / Jumat, 16 Agustus 2019 12:10
100 Pengayuh Becak Sarapan Bareng di Museum TNI AD
Ratusan pengayuh becak mengahadiri makan pagi bersama di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta,(16/8)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Terdapat suasana yang cukup berbeda di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta pagi ini, ada ratusan becak terparkir di Halaman Museum yang terletak di Jalan Jendral Sudirman Yogyakarta, Jum’at (16/8).

Selain itu ada juga deretan meja yang diatasnya telah dipenuhi oleh berbagai macam menu makan pagi prasmanan dengan menu nasi urap, tempe, tahu bacem dan sebagainya.

Semua itu sengaja disediakan oleh pihak Museum TNI AD Dharma Wiratama pada saat mengundang 100 pengayuh becak untuk mengikuti kegiatan sarapan bersama dengan tajuk Ojo Lali Sarapan.

Kepala Badan Pelaksana Museum Monumen Pusat, Dinas Sejarah Angkatan darat, Kolonel ARM Hery Purwanto mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk berbagi kebahagian pihak Museum kepada para pengayuh becak.

“Selain sarapan barenng ini kami juga mengajak para bapak becak ini tour keliling museum sebagai cara mengenalkan berbagai koleksi TNI AD ynag ada didalam,” ujarnya.

Hey Purwanto menjelaskan, Museum TNI AD Dharma Wiratama yang dahulu hanya berfungsi sebagai markas besar saat ini telah dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Dan museum ini telah menjadi sebuah museum berbasis IT menjadi pilot project pertama Mabes TNI AD yang memiliki fitur-fitur milenial dan jauh dari kesan kuno.

“Kami ingin merubah stigma masyarakat yang dulu mungkin masih takut untuk masuk kesini, dan sekarang kami membuka pintu seluas-luasnya bagi masyarkat yang ingin berkunjung,” jelasnya.

Museum TNI AD Dharma Wiratama memiliki sejarah yang cukup panjang diantaranya pernah menjadi kantor tetap dari Panglima Besar Jenderal Soedirman, Jenderal Oerip Soemoharjo dan pernah juga menjadi Markas Besar TNI pada saat zaman perjuangan.

“Museum ini pada tahun 1945 sampai 1948 dijadikan markas besar perjuangan pada saat  Yogyakarta menjadi Ibu Kota RI,” tutur Henry Purwanto.

Kegiatan Ojo Lali Sarapan ini direncakan akan dijadikan kegiatan rutin oleh pihak museum pada setiap hari Jum’at sebagai salah satu cara mempromosikan museum yang baru dibuka kembali pada Desember 2018 lalu.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini