Gudeg.net- Penyanyi campursari legendaris Didi Kempot meramaikan acara Jogja Menyapa Ngaruhke Ngarahke (Tepung - Dunung - Srawung) yang diselenggrakan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjd Mada (UGM), Selasa (20/8).
Pria dengan sebutan The Lord of Broken Heart itu menjadi penampil utama dari acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Paniradya Kaistimewan itu.
Dari pantauan GudegNet, Didi Kempot memulai penampilannya pada pukul 21.00 WIB seusai acara bincang budaya yang dihadiri oleh Dekan FIB UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum, Dr. Bambang Hudayana (Antropolog), Prof PM Laksono (Antropolog) serta Perwakilan Paniradya Kaistimewan.
Membuka penampilan Didi Kempot langsung menggebrak panggung FIB UGM dengan membawakan sejumlah tembang hits nya seperti Layang Kangen, Suket Teki, Banyu Langit, Cidro, Trimo Ngalah dan lainnya.
Akhirnya venue acara berubah menjadi ajang karaoke massal oleh para penggemar Didi Kempot yang akrab disapa dengan istilah Sad Boys dan Sad Girls atau Sobat Ambyar itu.
Ditengah penampilan Didi Kempotpun sempat menyapa para Sobat Ambyar yang hadir malam tadi.
“Piye kabare, poro mahasiswa anyar nang Yogyakarta? (gimana kabarnya para mahasiswa baru di Yogyakarta). Mudah-mudahan kalian belajar yang giat dan cepat lulus ya,” ujar Didi Kempot.
Melihat antusias para pengunjung yang hadir malam tadi, Didi Kempot tampil secara maraton selama dua jam nyaris tanpa jeda.
Acara Jogja Menyapa Ngaruhke Ngarahke (Tepung - Dunung - Srawung) ini juga dihadiri oleh Wakkil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) SrI Paduka Paku Alam X beserta jajaran Pemerintahan DIY.
Dalam sambutanya Wagub DIY Pkau Alam X mengutarakan ucapan selamat datang kepada sekitar 1.500 mahasiswa baru yang hadir.
“Saya dan seluruh masyarakat DIY mengucapkan 'Sugeng Rawuh, Selamat Datang di Jogja', Selamat datang di miniatur Indonesia, dimana Anda semua akan bertemu dengan saudara-saudara baru dalam naungan indahnya alam dan kearifan budaya Jogja,” ungkapnya.
Paku Alam menambahkan sebuah pepatah “Tak kenal maka tak sayang”, dimana itu menjadi alasan menyematkan tema JogjaMenyapa yang merupakan sebuah ucapan untuk 'Ngaruhke, Ngarahke, Tepung, Dunung dan Srawung'.
Wagub DIY berpesan, berbaurlah dengan warga masyarakat DIY, karena pelajaran berharga tak hanya diperoleh dari bangku perkuliahan, namun ilmu sejatinya hidup dapat Anda dapatkan dgn pergaulan positif dan penuh persaudaaan dimanapun Anda berada.
“Belajar tidak hanya dari dalam lingkungan kampus akan tetapi lingkungan sosial juga perlu karena kita semua hidup bersosial tanpa ada perbedaan satu sama lainnya,” pesan Wagub DIY Paku Alam X.
Selain penampila Didi Kempot terdapat juga sejumlah rangkaian acara seperti guyonan, gojekan, plesetan, dialog budaya, tarian tradisional dari beberapa daerah Indonesia Rampoe UGM, Tarian Sumba, Tarian Halmahera, penampilan Beksan Wanara dari Kraton Jogja, Semata Wayang, Traffix Jam, Keroncong Plesiran, Trio A Selososelo.
Kirim Komentar