Gudeg.net-Museum Benteng Vredeburg bekerja sama dengan Komunitas Malam Museum kembali menggelar Jelajah Malam Museum di Museum Benteng Vredeburg pada Sabtu (24/8).
Melalui kegiatan ini, jalan-jalan di museum di malam hari jadi kegiatan yang tak hanya menambah wawasan tapi juga menyenangkan.
Malam itu peserta yang berjumlah 100 orang nampak mengikuti kegiatan dengan antusias. Para peserta dipandu berkeliling, bermain games, hingga menikmati penampilan musik etnik.
Setelah registasi, peserta dipandu melihat koleksi museum dan diterangkan mengenai perawatannya.
Selanjutnya masuk pada sesi games yang dikemas dengan modul panduan. Peserta yang tergabung dalam kelompok diberikan clue dan pertanyaan seputar koleksi yang ada di museum.
Sesi selanjutnya yakni istirahat dan makan malam sambil menikmati hiburan musik. Hiburan diisi sanggar-sanggar musik etnik dari seluruh Indonesia yang ada di Jogja.
Sambil rehat, usai makan ada diskusi tentang alat musik tradisional yang dibawakan.
Di akhir acara, akan diumumkan pengumuman pemenang. Pemenang akan mendapat hadiah dari Museum Benteng Vredeburg.
Kegiatan ini diharapkan bisa memotivasi generasi muda untuk mau ke museum.
“Misi kami mendekatkan generasi muda terutama, untuk mengenal sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia lewat kunjungan ke museum,” ucap Erwin Djunaedi, Founder Komunitas Malam Museum kepada GudegNet, Sabtu (24/8).
Selain menyesuaikan waktu luang peserta, waktu kegiatan yang dilangsungkan malam hari memiliki alasan tersendiri.
Jika pagi atau siang hari mungkin sudah biasa, kegiatan di malam hari saat museum tutup menurut Erwin menghadirkan gimmick tersendiri kepada generasi muda.
Jelajah Malam Museum berawal sejak 2012. Awalnya kegiatan dilangsungkan secara mandiri, dengan donasi. Karena kegiatan ini dinilai memiliki dampak kepada generasi muda, sejak 2018 Museum Benteng Vredeburg memfasilitasi penuh kegiatan ini.
Selain di Museum Benteng Vredeburg, kegiatan ini juga pernah diselenggarakan di Museum Sandi, Museum Jenderal Sudirman, Museum Sonobudoyo, Museum TNI AU, Monjali, juga Museum Anak Kolong Tangga.
Animo peserta mengikuti acara ini terbilang besar. Kuota peserta yang dibatasi 100 orang terpenuhi dalam waktu 1,5 jam setelah publikasi diluncurkan di media sosial.
Acara ini bisa diikuti secara gratis, syaratnya antara lain berusia 17-50 tahun, dan untuk yang sudah pernah mengikuti kegiatan tidak diperkenankan mendaftar lagi untuk memberi kesempatan kepada peserta lain. Informasi bisa dilihat di akun instagram @malamuseum.
Kirim Komentar