Gudeg.net—Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla mengisi kuliah umum di acara Kuliah Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Universitas Aisyiah (Unisa) Yogyakarta, Kamis (10/10).
Kuliah ini bertemakan ‘Mendidik Generasi Unggul dan Cendekia untuk Kemajuan Bangsa’. Dalam kuliah ini Jusuf Kalla menyampikan bahwa kemajuan bangsa bukan terletak pada sumber daya alam (SDA) saja.
Kekayaan alam tidak menjamin kemajuan suatu bangsa. Dalam kemajuan bangsa, sumber daya manusia (SDM) adalah hal yang menentukan kemajuan.
“Semangat memiliki peranan penting untuk memajukan suatu negara,” ujar Kalla (10/10).
Ia melanjutkan, semangat maksudnya adalah smeangat untuk maju, untuk berbudaya, dan untuk belajar mengembangkan SDM. Kemajuan Indonesia berada di tengah-tengah. Belum maju, tetapi juga bukann bangsa yang tertinggal.
Oleh karena itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian untuk meningkatkan perkembangan teknologi.
Menurutnya, lembaga pendidikan harus inovatif dan memiliki lembaga penelitian yang dapat di implementasikan kepada pendidikan Pancasila.
“Dengan demikian, lembaga pendidikan akan menghasilkan generasi muda yang siap menghadapi masa depan,” ujar pengusaha yang kerap disapa JK ini.
Ada dua jenis pendidikan yang umumnya diterapkan di berbagai negara di dunia. Pendidikan liberal menekankan kecerdasan untuk berpikir cepat dan terbuka.
Kedua adalah pendidikan yang berbasis keterampilan untuk mengasah kemampuan tangan untuk membuat sesuatu.
Dewasa ini, di Indonesia perpaduan keduanya harus diterapkan agar memiliki metode pendidikan yang mencerdaskan dan meningkatkan keterampilan.
“Cerdas saja tanpa inovasi tidak akan menghasikan kemajuan. Tanpa menyeimbangkan pendidikan, kita hanya akan mencetak pengangguran,” tutur JK lagi.
Rektor Unisa, Warsiti, S.Kp.,M.Kep,Sp Mat, mengatakan bahwa acara ini merupakan puncak rangkaian milad ke-28 Unisa yang sekaligus puncak rangakian acara milad Unisa Yogyakarta ke-3.
Selain itu juga merupakan bentuk penyambutan mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020. Unisa yang baru berusia 3 tahun ini telah memiliki 6.104 mahasiswa yang datang dari 34 provinsi di Indonesia.
“Semoga kuliah umum ini selain dapat mencerdaskan mahasiswa dalam bidang akademik, juga memiliki ketrampilan serta mampu menjadi generasi yang unggul serta mampu memberikan kontribusi bagi Indonesia,” ujar Warsiti.
Kirim Komentar