Gudeg.net- Direncanakan terowongan atau underpass Kentungan akan mulai beroperasi dengan normal pada triwulan pertama atau bulan Maret tahun 2020.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemda DIY Kadarmanta Baskara Aji pada saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/1).
“Sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian atau finishing agar dapat beropersai pada triwulan pertama atau bulan Maret 2020 ini,” ujar Kadarmanta Baskara Aji.
Baskara Aji menjelaskan, saat ini underpass Kentungan memang sedang dalam proses pembersihan sisa-sisa material proyek. Selain itu juga sedang ada proses penambahan beberapa komponen pendukung yang penting lainnya.
“Sebenarnya saat ini sudah siap dilewati namun masih banyak sisa-sisa proyek yang nantinya akan menghambat kenyamanan penggunaan terowongan,” jelasnya.
Proyek underpass sepanjang 900 meter yang digarap oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini dimulai pada akhir tahun 2018. Proyek yang juga masuk ke dalam pelaksanaan jalan nasional Jawa Tengah ini menelan biaya sekitar 110 miliar.
Nantinya underpass Kentungan akan mengurai kepadatan jalur pertemuan dari empat arah yang menghubungkan wilayah sisi selatan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sisi utara wisata Kaliurang.
“Selain itu juga dapat mengurai kepadatan dari sisi timur dan barat yang melintasi jalur lingkar luar ring road utara, yang mana selalu padat pada hari biasa dan akhir pekan," tutur Baskara Aji.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Sigit Sapto Raharjo mengungkapkan, pihaknya sudah memastikan segala kemananan dan rambu-rambu pendukung jalan lainnya.
“Untuk penerangan jalan sudah dipastikan berfungsi walau ada sedikit pembenahan dan pengecekan ulang agar tidak terjadi konsleting. Warning Light juga sedang kami cek,” ungkap Sigit Sapto Raharjo.
Sedangkan untuk rencana awal pengoperasian pada Maret mendatang akan dilakukan rekayasa lalu lintas dan pengamanan jalur menuju underpass.
“Rekayasa lalu lintas tidak akan banyak perubahan dan pengamaan pun hanya bersifat sementara agar masyarakat tidak salah jalur dan bila sudah terbiasa akan kami lepas,” pungkasnya.
Kirim Komentar