Seni & Budaya

Ragamanungsa: Intepretasi KPY Atas Tubuh Manusia

Oleh : Trida Ch Dachriza / Kamis, 13 Februari 2020 12:15
Ragamanungsa: Intepretasi KPY Atas Tubuh Manusia
Salah satu foto karya AditZ, "In darkness and Light" yang dipamerkan dalam "Ragamanungsa" lobi Artotel-Gudegnet/Trida.

Gudeg.net—Menelisik rupa tubuh manusia, Kelas Pagi Yogya (KPY) megadakan pameran foto bersama di ruang pamer lobi Artotel Jogja dengan judul “Ragamanungsa”, 12 Februari-5 April 2020.

“Judul ‘Ragamanungsa’ diambil sebagai benang merah antara karya lima pameris yang kami tampilkan kali ini,” jelas Cak Ncop, ‘kepala sekolah’ KPY saat diwawancara di sela-sela pembukaan pameran (12/2).

Berkumpul antara karya murid dan instruktur di KPY, ragam foto yang menampilkan manusia dalam beragam kegiatan dapat dinikmati pengunjung dalam pameran ini.

Alfian Widianto mendokumentasikan atraksi para binaraga jebor di kota Majalengka. Yohanes Paulus memberikan perspektifnya tentang motif batik Parang Kusumo melalui ekspresi model. AditZ mengungkap ragam gerak tari dan olah raga serta fashion.

Gevi Noviyanti menampilkan gerak dan ekspresi penyanyi di atas panggung. Terakhir ada Fay Shahaniya merepresentasi sikap dan respon jiwa manusia dalam gerak raga.

Rekam diam peristiwa diabadikan dengan apik oleh fotografer yang berasosiasi dengan KPY. KPY sendiri menyambut baik kerja sama ini sebagai wadah ekspresi dan jalur untuk mengenalkan KPY dengan lebih luas lagi kepada masyarakat.

Total 17 karya dipamerkan dalam “Ragamanungsa”. Ada banyak karya yang diajukan, namun melalui kurasi yang dilakukan oleh Artotel, lima nama ini lah yang terpilih.

Alfian Widianto, atau akrab dipanggil Aan, bercerita bahwa ia datang khusus ke Majalengka demi mengabadikan kegiatan binaraga jebor ini.

“Menurut saya ini adalah hal yang menarik di mana peserta kontes binaraga jebor ini adalah pekerja genteng di pabrik,” jelas Aan.

Di Jatiwangi, Majalengka, jebor artinya pabrik genteng. Kontes ini diadakan sebagai media hiburan bagi pekerjanya. Walaupun kontes ini untuk ‘lucu-lucuan’, tetapi pesertanya sangat bangga dengan pencapaiannya.

Jatiwangi sendiri sejak 1905 memang telah menjadi sentra genteng tanah liat. “Mereka sudah membangun peradaban di situ,” ujar Aan lagi. Pada zamannya, genteng yang dipakai luas di Jakarta pun mengambil dari Jatiwangi.

Artotel sebagai hotel yang mengusung konsep seni kontemporer menyambut baik pameran ini. “Pameran yang diselenggarakan tidak hanya berupa seni rupa saja karena seni kontemporer juga mencakup bentuk atau media lain seperti fotografi,” ujar Kusnadi, General Manager Artotel Yogyakarta.

Pameran ini dapat disaksikan di Artotel, Jalan Kaliurang km 5,6. Peminat dapat datang kapan saja tanpa dipungut biaya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini