Gudeg.net—Gempa bumi tektonik bermagnitudo M=5,0 yang mengguncang selatan Pulau Jawa pada pukul 15.03 tadi, Kamis (12/3) tidak berpotensi tsunami.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosfisika (BMKG) dalam rilis resminya pukul 16.40 WIB.
Gempa ini kemudian dimuktahirkan magnitudonya menjadi M=5,1. Episenter gempa terletak pada koordinat 9.06 LS dan 110.56 BT. Tepatnya 113 kilometer arah barat daya kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 53 kilometer.
Dampak gempa dapat dirasakan di Yogyakarta, Wonosari, Klaten, Bantul, Tulungagung, Ponorogo, dan Pacitan.
“Getaran dirasakan nyata dalam rumah . Terasa getaran seakan getaran berlalu,” ungkap Agus Riyanto, Kepalan Stasiun Geofisika Sleman dalam laporan tersebut.
Sedangkan di wilayah Cilacap, Trenggalek, dan Purworejo getaran dirasakan oleh beberapa orang. Benda-benda ringan yang digantung dilaporkan bergoyang.
Hingga saat ini tidak ada dampak kerusakan yang dilaporkan di area manapun. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah saat dikonfirmasi di media center BPBD.
“Tidak ada. Tidak ada laporan kerusakan,” ujarnya singkat.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalama hiposenter, gempa bumi ini termasuk dangkal dan disebabkan oleh adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menukam ke bawah Lempeng Eurasia.
Hasil mekanisme tersebut menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar turun (normal fault). Hasil monitoring hingga pukul 15.50 WIB menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas susulan atau aftershock.
Masyarakat diimbau oleh BMKG untuk tetap tenang dan jangan terpengaruh oleh isu. Hindari bangunan yang retak atau rusak. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang dapat membahyakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Kirim Komentar