Gudeg.net— Pembangunan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Kampus Gunungkidul dijadwalkan tuntas akhir bulan Agustus 2020 ini.
Pembangunan kampus yang berlokasi di Dusun Kenteng, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul sudah hampir selesai pembangunan strukturnya. Bahkan sudah memasuki tahap finishing seperti pemasangan plester, keramik, atap, dan cat.
“Sesuai target, pembangunan kampus UNY Gunungkidul akan tuntas akhir Agustus dan dapat digunakan pada tahun ajaran baru,” ungkap Sutrisna Wibawa, Rektor UNY, saat mengunjungi lokasi proyek, Sabtu (13/6).
Gedung ini direncanakan menampung 300 mahasiswa di tahun pertamanya. Sekitar 100 calon mahasiswa telah berhasil dijaring dalam Seleksi Mandiri berbasis Prestasi Rapor yang diumumkan pada, Sabtu (13/6) lalu.
Dari 100 calon mahasiwa tersebut, 47 di antaranya merupakan mahasiswa asal Gunungkidul. Mereka berasal dari berbagai kecamatan mulai dari Ponjong hingga Saptosari. Sedangkan sisanya berasal dari berbagai penjuru DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Ini menandakan minat masyarakat untuk mendaftar di kampus Gunungkidul sangat besar. Bahkan ada siswa asal Madiun yang mendaftar ke sini,” kata Sutrisna lagi. Mahasiswa baru ini akan memulai perkuliahan pada bulan September.
Menurut Kepala Desa Pacarejo, Suhadi, keberadaan kampus sangat bermanfaat bagi pelajar asal Gunungkidul. Mereka tidak lagi perlu ke Yogyakarta untuk kuliah. Sedangkan untuk masyarakat umum, kampus akan menaikkan perputaran ekonomi.
“Kos-kosan dan warung makan di seputar Pacarejo, Insya Allah siap. Selain itu kampus juga berdekatan dengan jalan provinsi, sehingga akses ke mana saja cukup mudah,” katanya di kesempatan yang sama.
Pelaksanaan proyek ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Mulanya sempat tertunda, animo dan antisipasi dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat membuat proyek ini tetap berjalan.
Pekerja dibagi dalam dua shift agar tidak terjadi penumpukan. Pekerja juga diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) dan dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya saat memasuki lokasi proyek.
Dalam lokasi proyek, screening kesehatan dilakukan secara berkala setiap beberapa jam. Pelayanan petugas medis, ruang medis untuk cek kesehatan pekerja setiap hari, obat-obatan, thermogun, masker, helm pengaman, hand sanitizer, tabung oksigen, bahkan vitamin untuk pekerja selalu disediakan.
“Intinya, fasilitas lengkap untuk menjalankan protokol kesehatan,” kata Sutrisna.
Sebagai langkah pengamanan, Satgas Tanggap Darurat Penyebaran Covid-19 di lokasi proyek juga dibentuk.
Penanggungjawab Proyek Kampus, Warsidi, mengatakan ia telah membentuk tim yang bertanggungjawab untuk menjalankan protokol tersebut dalam keseharian proyek.
Tim ini juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui inspeksi dan tinjauan kelayakan yang dilakukan secara rutin, termasuk sidak dari Bupati Gunungkidul, Badingah.
Kirim Komentar