Gudeg.net- Kereta api lokal Prambanan Ekspres (Prameks) akan berhenti beroperasi pada akhir tahun 2020, dan akan diganti dengan Kereta Rel Listrik (KRL).
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, proses persiapan KRL hingga saat ini sedang dalam pengerjaan.
“Saat ini proses pengerjaannya sedang terus dikebut, mulai dari kereta apinya hingga jalur rel dan tiang-tiang elektrifikasiannya oleh Kementerian Perhubungan. Mudah-mudahan Oktober nanti bisa mulai diuji cobakan,” ujar Eko Budiyanto, Selasa (30/6).
Eko menjelaskan, untuk awalnya KRL akan diuji coba pada rute Yogyakarta-Klaten terlebih dahulu dan pada akhir tahun akan mulai menempuh rute Yogyakarta-Solo.
“Jalur dan rute tetap sama dengan Prameks, tidak ada yang dirubah. Yang berbeda adalah jenis keretanya dari jenis komuter ke kereta listrik. Untuk daya angkut, KRL akan lebih banyak dibanding Prameks,” jelasnya.
PT INKA (Industri Kereta Api) sebagai penyedia kereta telah menyiapkan sekitar 10 set rangkaian kereta api KRL untuk jalur pengganti Prameks.
Selain kapasitas angkut yang lebih banyak, KRL juga dipastikan akan lebih efisien dan ramah lingkungan karena akan mengurai emisi karbon. KRL juga akan lebih nyaman dan lebih cepat sampai tujuan.
Sedangkan untuk tarif KRL, menurut Eko tidak akan berbeda dengan Prameks karena sifatnya hanya menggantikan saja.
“Untuk sampai akhir tahun nanti atau masa percobaan, tarif KRL akan sama dengan Prameks. Jam keberangkatan juga akan sama dan apabila ada perubahan akan diinformasikan lebih lanjut,” tuturnya.
Setelah berhenti beroperasi, kereta Prameks yang merupakan salah satu kereta angkut lokal legendaris ini akan tetap dimanfaatkan fungsinya di sejumlah rute lain.
“Setelah beroperasi selama 26 tahun, KA Prameks rencananya akan tetap dimanfaatan untuk jalur lain oleh Kementerian Perhubungan. Bisa untuk penambahan kereta bandara di Solo atau Yogyakarta,” ungkap Eko.
Kirim Komentar