Berita

Ketahanan Pangan di Masa Pandemi, Ini yang Dilakukan Warga Panembahan Keraton

Oleh : Rahman / Rabu, 09 September 2020 15:22
Ketahanan Pangan di Masa Pandemi, Ini yang Dilakukan Warga Panembahan Keraton
Warga sedang memanen cabe di Lumbung Mataram Binangun, Panembahan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta, Rabu (9/9)-Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup terutama pangan di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Kelompok Tani Lumbung Mataram Binangun di Panembahan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta.

Sejak Covid-19 menerpa DIY, kelompok tani ini telah mencoba untuk menanam tanaman sayuran dan buah-buahan pada sebuah lahan kosong yang tidak terpakai milik salah satu warga.

“Awalnya sejak bulan April, Lumbung Mataram Binangun ini dimulai dan memanfaatkan lahan kosong warga. Tujuan utamanya hanya untuk dikonsumsi oleh warga sekitar sini yang membutuhkan,” ujar Matheus Sudarmanto, Pengurus Lumbung Mataram Binangun di lokasi lumbung, Rabu (9/9).

Diatas tanah sekitar 500 meter persegi ini, Sudarmanto dan warga setempat menanam sayuran seperti terong, cabe, pare, kangkung, tomat, buncis, sawi dan lainnya. Sedangkan untuk buah-buahan yang ditanam seperti pepaya dan lainnya.

Selain sayuran dan buah, kelompok tani ini juga mengembangkan budidaya ikan lele di dalam tong besar yang terbuat dari bahan plastik.

“Kebutuhan konsumsi rumahan itu tidak hanya sayur dan buah, karenanya agar sepaket kami juga membuat kolam ikan lele portable sebagai pelengkap gizi warga,” jelasnya.

Menurut Sudarmanto, lumbung ini merupakan bentuk respon cepat dari masyarakat dalam membantu mewujudkan ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19.

Seluruh biaya dan perawatannyapun dilakukan secara swadaya oleh warga dan tidak ada campur tangan dari instansi pemeritahan karena memang lumbung ini memang berbasis warga.

“Ini semua murni dari usaha swadaya masyarakat sini, tidak ada sponsor atau apapun. Jadi 'Dari Warga dan Untuk Warga', tapi warga luar juga boleh membeli disini dengan harga pasaran biasa,” ungkap pria yang merupakan pensiunan Kementerian Kehutanan DIY itu.

Berjalannya waktu, warga sekitar lumbung sepakat untuk tidak hanya mengambil sayur mayur maupun buah-buahan secara gratis, akan tetapi membayar seikhlasnya.

Uang dari penjualan tersebut digunakan untuk biaya perawatan dan pembelian bibit tanaman kembali agar dapat terus meningkat proses produksi tanammnya.

“Dulu memang konsepnya gratis namun warga saat ini sepakat untuk membeli tapi ya semampunya, sedangkan untuk warga luar, kami patok sama dengan harga yang ada di pasaran saja. Tapi bila memang benar-benar tidak mampu, kami persilakan ambil saja,” ungkap Sudarmanto.

Dengan adanya lumbung ketahanan pangan ini, warga sekitar tidak lagi merasa sulit untuk dapat memenuhi konsumsi pangan sehari-sehari.

Sudarmanto mengatakan, ke depannya kelompok tani Lumbung Mataram Binangun berencana akan menanam sejumlah tanaman rempah-rempah yang merupakan bahan dari empon-empon. 

“Kami sedang mengkonsep kembali untuk tanaman herbal seperti jahe, lengkoas, sereh dan lainnya. Rencannya akan kami buat untuk produksi empon-empon penangkal corona,” kata dia.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini