Teknologi

EWS Kembangan UGM Ini Bisa Deteksi 3 Hari Sebelum Gempa

Oleh : Rahman / Senin, 28 September 2020 17:10
EWS Kembangan UGM Ini Bisa Deteksi 3 Hari Sebelum Gempa
Skema sistem alat deteksi gempa yang dikembangkan oleh UGM, Senin (28/9)(ist)

Gudeg.net- Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat pendeteksi gempa atau Early Warning System (EWS) mampu mendeteksi dan memberikan peringatan gempa dengan cepat.

Alat yang merupakan hasil penelitian dari tim riset Laboratorium Sistem Sensor dan Telekontrol Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM ini diklaim dapat memprediksi 1-3 hari sebelum terjadi gempa

“Dari EWS gempa alogaritma yang kami kembangkan bisa tahu 1 sampai 3 hari sebelum gempa. Jika gempa besar di atas 6 SR sekitar 2 minggu sebelumnya alat ini sudah mulai memberikan peringatan,” ujar Prof. Ir. Sunarno, Ketua Tim Riset dalam laman resmi UGM, Minggu (27/9).

Alat deteksi gempa ini, menurut Sunarno bekerja berdasarkan perbedaan konsentrasi gas radon dan level air tanah yang merupakan anomali alam sebelum terjadinya gempa bumi.

Bila terjadi gempa di lempengan, maka akan muncul fenomena paparan gas radon alam dari tanah meningkat secara signifikan. Demikian juga permukaan air tanah naik turun secara signifikan.

"Informasi tersebut akan dideteksi oleh EWS dan akan mengirimkan informasi secara langsung ke handphone. Selama ini informasi sudah bisa didapat 2 atau 3 hari sebelum terjadi gempa di antara Aceh hingga NTT," tuturnya.

Lebih lanjut Sunarno menjelaskan, sistem alat EWS tersusun atas sejumlah komponen seperti detektor perubahan level air tanah, gas radon, pengkondisi sinyal, kontroler, penyimpan data, sumber daya listrik dan memanfaatkan teknologi Internet of Thing (IoT).

Tahun 2018, tim melakukan penelitian untuk mengamati konsentrasi gas radon dan level air tanah sebelum terjadinya gempa bumi. Hasilnya dikembangkan sehingga dapat dirumuskan dalam suatu algoritma prediksi sistem peringatan dini gempa bumi.  

“Lima stasiun EWS ini masih di sekitar DIY. Jika seandainya terpasang di antara Aceh hingga NTT kita dapat memperkirakan secara lebih baik, yakni dapat memprediksi lokasi lebih tepat atau fokus," lanjutnya.

Alat ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kesiapsiagaan masyarakat, aparat, dan akademisi untuk mengurangi risiko bencana. Sebab, Indonesia berada di 3 lempeng tektonik dunia yang rentan terjadi gempa bumi. 

Tim akan terus mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi ini hingga mampu memprediksi waktu terjadinya gempa secara tepat, lokasi koordinat episentrum gempa hingga magnitudo gempa.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini