Gudeg.net - Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) selalu menjadi acara yang ditunggu-tunggu. Digelar sebagai rangkaian peringatan HUT Kota Yogyakarta, karnaval tahunan ini menggabungkan tokoh dan lakon pewayangan dengan seni koreografi, busana, dan musik kontemporer.
Dalam masa pandemi ini, WJNC digelar secara virtual pada Rabu (21/10) melalui channel Youtube Pemkot Jogja. Mengangkat lakon Babad Alas Mertani, acara yang memasuki tahun kelima tersebut menghadirkan berbagai suguhan menarik.
Lakon Babad Alas Mertani sendiri dipilih karena dinilai relevan dengan situasi saat ini. Lakon ini berkisah tentang Pandawa yang dihadapkan pada tempat, kondisi, dan keadaan yang baru, yakni Alas Mertani. Mereka harus kompak berjuang melawan musuh yang tak kelihatan.
Maryustion Tonang, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, mengatakan, penayangan WJNC secara virtual ini diharapkan tidak mengurangi nilai dan esensi pertunjukan.
“Sesuai dengan semangat HUT Kota Jogja kali ini, Tan Mingkuh Tumapak ing Jaman Anyar, live streaming melalui YouTube diharapkan menjadi salah satu pengaplikasian semangat kami dalam berkarya dan berkreasi,” kata Maryustion dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Rabu (21/10).
Pengambilan gambar dilakukan di empat lokasi di Kota Yogyakarta. Empat lokasi tersebut adalah Pojok Benteng Gondomanan, Plaza Pasar Ngasem, Tugu Pal Putih, dan, jalur pedestrian Suroto.
Tampil dalam acara yang memasuki tahun kelima ini, mini orkestra yang membawakan lagu “Yogyakarta”, “Anoman Obong”, dan “Kebyar-kebyar”.
Di Plaza Ngasem, ada Tari “Edan-edanan”, “Mentjoba”, “Guyub Nusontoro”, dan “Neng Omah Wae”. Tari “Solah Buto” dan “Wadhana Ananggadipa” tampil dari lokasi ikonik yang biasanya menjadi titik pusat acara ini, Tugu Pal Putih. Sementara itu di pedestrian Suroto ada musik akustik dengan tembang “Jangan Salah Menilai”, “Seandainya Aku Punya Sayap”, dan “Layang Kangen”.
WJNC tahun ini juga melibatkan para seniman lokal antara lain Ki Seno Nugroho, Tri Suaka, Dimas Tejo, Srundeng Angkringan, Sothil Angkringan, Trinil Angkringan, Michela Thea, Putri Manjo, dan Avie Koesnadi.
Kirim Komentar