Gudeg.net- Memberikan keamanan kebutuhan pokok menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, BBPOM Yogyakarta melakukan intensifikasi di sejumlah pasar modern di Yogyakarta.
Kegiatan yang merupakan pengawasan Post Market Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) ini dilakukan secara rutin.
“Ini dilakukan guna mengantisipasi beredarnya produk pangan yang tidak memenuhi syarat dan biasanya meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Dewi Prawitasari Kepala BBPOM di Yogyakarta saat melakukan intensifikasi di Jogja City Mal (JCM), Selasa (15/12).
Pengawasan berfokus pada produk pangan Tanpa Izin Edar (TIE)/Ilegal, pangan kedaluarsa dan produk pangan rusak serta produk yang mengandung bahan berbahaya.
Dewi menjelaskan, produk yang biasanya meningkat di saat seperti ini di antaranya adalah air minum kemasan, tepung, dan produk pangan yang biasa disajikan pada hari raya.
“Situasi seperti ini sering dimanfaatkan oleh oknum produsen nakal yang tidak bertanggung jawab. Karenanya giat intensifikasi ini penting bagi masyarakat,” jelasnya.
Hasil pengawasan BBPOM menemukan sejumlah sarana penjualan produk yang tidak memenuhi kriteria; Kota Yogyakarta sebanyak 1 sarana, Kabupaten Sleman sembilan sarana, Bantul empat sarana dan Gunung Kidul lima sarana.
Jumlah sarana yang tidak sesuai kriteria tersebut merupakan hasil pemeriksaan dari distributor, pasar modern, pasar tradisional dan pembuat atau penjual parsel.
Dalam intensifikasi yang dilakukan di JCM, BBPOM mengambil 13 sampel produk pangan secara acak untuk dicek keabsahannya langsung di lokasi.
“Untuk pengawasan di supermarket JCM, 13 sampel yang diuji terbukti negatif dari bahan berbahaya dan dinyatakan aman,” tuturnya.
BBPOM berkomitmen untuk mengawal keamanan pangan dan kesehatan masyarakat, terutama di masa situasi pandemi Covid-19.
“Kami akan pastikan masyarakat untuk mendapatkan produk yang layak konsumsi dan aman dari bahan berbahaya lainnya,” tegas Dewi.
Kirim Komentar