Gudeg.net- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan akan menutup penginapan atau hotel bila ditemukan wisatawan yang positif Covid-19.
“Kalau ada yang positif, hotelnya akan saya tutup,” tegas Sri Sultan HB X saat bertemu dengan awak media di Kompleks Kepatihan, Kamis (17/12).
Penegasan tersebut di keluarkan oleh orang nomor satu di DIY tersebut dengan alasan agar tidak terjadi lagi lonjakan penyebaran Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru.
Pemda DIY sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak yang berkaitan hubungannya dengan pariwisata dan perhotelan DIY.
Menurut Sultan, setiap hotel dan destinasi wisata memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam memberlakukan penerapan protoko kesehatan (prokes).
“Mereka (pelaku wisata) pasti punya aturan atau SOP sendiri tentang protokol kesehatan namun bila masih ditemukan yang positif, ya tetap saya tutup,” tuturnya.
Ia berharap, masyarakat juga lebih disiplin dan memiliki kesadaran tinggi tentang penerapan prokes terutama menjelang Nataru mendatang.
“Kita sudah sekitar delapan bulan dengan Covid-19 dan sekiranya masyarakat sudah lebih paham dan mengerti akan pentingnya prokes,” harap Ngarsa Dalem.
Sementara itu beberapa waktu yang lalu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, telah mempersiapkan skenario penanganan kesehatan terkait Covid-19 untuk libur akhir tahun kali ini.
Sejumlah peraturan prokes wajib dipenuhi oleh pelaku jasa hotel dan restoran di DIY saat menerima tamu. Tujuannya agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 setelah liburan usai.
“Kami terus sosialisasikan prokes kepada anggota PHRI dan seluruh karyawannya. Wisatawan wajib di cek kesehatannya, pakai masker dan lain-lainnya. Jika menolak, terpaksa di tolak,” kata dia.
Kirim Komentar