Gudeg.net- Jelang detik-detik pergantian tahun baru 2021, Kawasan Titik Nol KM Yogyakarta sempat mengalami peningkatan pengunjung. Lokasi yang merupakan salah satu titik konsentrasi warga ini pada awalnya terlihat cukup lengang namun lambat laun mulai padat saat mendekati pukul 00.00 WIB.
Dari pantauan Gudegnet, kepadatan dimulai pada pukul 23.00 WIB, dimana seluruh pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Malioboro mulai menutup lapaknya. Jalan disekitar Gedung Agung, Benteng Vredeburg dan Jalan Pangurakan pun mulai dipadati warga dan wisatawan.
Walaupun telah diberi pagar besi pemebatasan, tidak menyurutan kepadatan di Titik Nol. Bahkan sempat terjadi penumpukan di depan Bank Indonesia.
Keramaian pun kian terasa ketika ratusan kendaraan mulai memadati jalan dari arah utara Malioboro, mulai roda dua hingga roda empat.
Selain itu kepadatan pengunjung juga semakin tidak terlelakan, terlihat dari ratusan warga yang duduk-duduk di trotoar jalanan sekitar Titik Nol. Petugas yang bertugas pun mengalami kesulitan untuk mengendalikan wisatawan yang telah bercampur dengan warga Yogyakarta
Menggunakan pengeras suara, petugas terus mengingatkan protokol kesehatan (prokes) dan meminta pengujung untuk meninggalkan lokasi Titik Nol KM.
“Malam ini kami turunkan sekitar 1.200 petugas gabungan untuk menjaga sekitar Tugu, Malioboro hingga Alun-alun Utara. Jadi pasti bisa terpantau dengan baik,” ujar Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat di temui di Posko Gabungan Natal dan Tahun Baru 2021 di Benteng Vredeburg, Kamis (31/12).
Menurut Heroe, pihaknya juga telah membatasi jumlahh wisatawan yang masuk ke pedestrian Malioboro hingga ke Titik Nol.
“Kami juga telah membatasi akses kendaraan pada malam ini. Selain itu PKL juga semuanya harus tutup pukul 22.00 WIB dan itu sudah kesepakatan,” tuturnya.
Heroe mengakui, malam tahun baru kawasan Tugu, Malioboro dan Titik Nol Km merupakan lokasi yang biasa di penuhi warga, namun pada saat pandemi ini dipastikan tidak terjadi.
Wisatawan asal Kediri, Anita mengatakan, awalnya mendapat kabar bahwa Malioboro dan Titik Nol KM di lockdown dan ternyata tidak.
“Awalnaya saya pikir di lockdown di sini (Titik Nol) tapi nyatanya tidak. Saya kaget juga, ko dibuka, jadinya ya saya datang ke sini saja,” ujarnya.
Anita yang merupaoak salah satu tenaga kesehatan di tempat asalnya, mengungkapkan, petugasnya sudah bagus memberikan informasi tetapi kurang tegas membubarkan orang-orang.
“Sebenarnya sudah tepat dibubarkan karena makin malam makin ramai. Saya sebagai tenaga kesehatan, takut juga dan memutuskan untuk pulang saja, tidak akan lama-lama di sini, takut,” kata dia.
Akhirnya sekitar pukul 00.30 WIB, petugas membubarkan paksa ribuan orang yang awalnya berkumpul di Kawasan Titik Nol KM Yogayakarta.
Kirim Komentar