Gudeg.net- “Karena rasa kemanusiaan, saya donorkan plasma darah saya, agar orang-orang dapat sembuh dari Covid-19 seperti saya,” ujar seorang pendonor yang tidak mau disebutkan namanya saat melakukan donor plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, Selasa (2/2).
Pendonor adalah mantan pasien Covid-19 yang telah sembuh dan ingin mendonorkan plasma darahnya untuk orang-orang yang sedang berjuang melawan Covid-19.
Ketika ditemui Gudegnet, pendonor sedikit merasa canggung dan tidak mau berbagi cerita tentang pengalamannya.
Namun setelah diyakinkan bahwa wawancara ini sebagai ajakan kepada publik agar mau mendonorkan plasmanya, baru ia menyetujuinya.
Pendonor merupakan seorang guru di salah satu sekolah swasta di Yogyakarta yang pada bulan Desember 2020 lalu dinyatakan positif Covid-19 setelah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan.
“Awalnya saya merasakan demam yang tidak turun-turun dan memeriksakan diri ke dokter keluarga. Hanya diberi obat berupa vitamin dan lainnya,” jelasnya.
Namun setelah vitamin dan obat habis, belum ada perubahan yang dirasakan, akhirnya ia putuskan untuk memeriksakan diri ke dua kalinya ke puskesmas sekitar rumahnya.
Karena merasa sudah tidak kuat lagi, akhirnya ia meminta rujukan untuk perawatan secara lebih intensif di salah satu rumah sakit yang mampu menanganinya.
“Hari itu saya sudah tidak kuat lagi, dan akhirnya meminta perawatan di ruang IGD RSA UGM. Langsung saya meminta cek darah, rontgen paru-paru dan ternyata terindikasi terpapar Covid-19,” ungkapnya.
Setelah melalui sejumlah rangkaian pemeriksaan ulang dan opname selama lima hari di RSA UGM, akhirnya ia dinyatakan sembuh dari Covid-19.
“Saya dinyatakan bersih dan sehat dari Covid-19 pada tanggal 3 Januari 2021 dan hari ini saya sudah sembuh total 100 persen,” ucapnya sambil tertawa kecil dari balik maskernya.
Ketika ditanya alasan mengapa ingin mendonorkan plasmanya, ia menjawab,” Saya tidak mau orang lain merasakan yang pernah saya alami, sungguh menyakitkan dan tidak enak jauh dari keluarga. Karenanya saya putuskan mendonorkan plasma saya,” ungkapnya.
Sebelum mendonorkan plasma, ia menjalani serangkaian pemeriksaan di PMI Kota Yogyakarta. Mulai dari kondisi tubuh, membawa hasil PCR/swab tes terakhir dengan hasil negatif dan pengecekan darah.
Pengecekan darah menurutnya sangat dibutuhkan, guna mengetahui seberapa besar antibodi yang berada dalam plasma darahnya.
“Bila antibodi saya kurang baik dan tidak cukup, maka saya tidak bisa mendonor namun hasil lab semua bagus dan antibodi saya cukup,” paparnya.
Ia menjalani donor plasma konvalesen sekitar setengah jam lebih dengan menggunakan alat pemisah plasma, Haemonetics dan sekitar 440 CC plasma yang diambil dari darahnya.
Di akhir wawancara ia mengajak kepada seluruh orang yang sembuh dari Covid-19 untuk mau mendonorkan plasma darahnya agar dapat membantu orang lain melewati Covid-19.
“Saya berharap, orang yang telah sembuh, mau mendonorkan plasmanya. Dengan plasma, mari kita bantu orang-orang yang sedang berjuang dari Covid-19,” harapnya.
Sebelum meninggalkan PMI Kota Yogyakarta, ia meminta kepada seluruh masyarakat DIY untuk tetap jaga kesehatan dan disiplin protokol kesehatan
“Covid-19 itu real ada di sekitar kita, jangan dianggap remeh. Prokes harus dilakukan, saya yakin kita bisa lalui pandemi ini, Amin,” pintanya.
Kirim Komentar