Gudeg.net—Merayakan Hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30 Maret, BEM Suryakanta Jogja Film Academy kembali mengadakan acara Selasa Screening (Seling) setelah rehat selama satu tahun. Seling kali ini bertajuk 'Seling Special: Jogja Film Archive' dan diadakan Senin-Rabu (29-31 Maret 2021).
Dua hari pertama (29-30/3) diadakan secara luring di Sayap Ruang Seni di Waroeng Blues Cepit, dan hari terakhir diadakan secara daring.
"Acara ini untuk merayakan Hari Film Nasional dengan mengapresiasi sejarah dan mengantisipasi kelestarian sejarah untuk masa depan," ujar Andika Wahyu, Program Director Jogja Film Archive pada Gudegnet, Sabtu (27/3).
Agenda dalam acara ini adalah pemutaran film dari berbagai rumah pengarsipan dan diskusi mengenai pengarsipan film yang semakin punah keberadannya, khususnya di Yogyakarta.
Semakin mudahnya memproduksi film dan banyaknya film yang beredar, pengarsipan film semakin menurun. Padahal, pengarsipan merupakan seuatu bentuk apresiasi atas sejarah sebagai wawasan untuk perkembangan kita dan sekitar.
Sebanyak tujuh film akan diputar dalam acara ini; 'Lubang tak Berujung' (X-Code Films, 2007); 'Kado untuk Ibu' (Syarikat Indonesia, 2004); 'Rumah Kayu' (Anak Wayang Indonesia, 2003); 'Mass Grave' (Off Stream, 2002); 'Nyanyian dari Surga' (Fourcolours Film, 2006); 'Jogja Needs Hero' (Nugross Film, 2005); dan 'Anak Sabiran: Di Balik Cahaya Gemerlapan' (Forum Lenteng, 2013).
Diskusi kuratorial akan dihadiri oleh Andika Wahyu (Program Director Jogja Film Nasional), Rarai Masae (Kurator), dan Kholif Mundzira sebagai moderator.
Untuk mengikuti pemutaran film dan diskusi tidak dikenakan biaya, tetapi dibatasi 20 orang per harinya. Formulir pendaftaran dan jadwal dapat ditemukan di akun Instagram Seling, @selasascreening. Peminat dapat juga menghubungi 085885010300 (Adel) dan 081292707640 (Zalza)
Kirim Komentar