Gudeg.net—Zaman digital seperti sekarang ini, di mana media sosial merajalela, masyarakat sangat mudah terpolarisasi. Bukannya menyatukan, media sosial sering kali malah membuat jurang perbedaan semakin jauh.
Solois baru, Gordo Pangarso mengambil fenomena perbedaan ini sebagai inspirasi untuk single perdana dan klip videonya, “Teh Tawar”.
Gordo mengambil angkringan sebagai tempat di mana orang Jogja umumnya berkumpul, bertukar ide, memadu kasih, bersenda gurau, berselisih paham, dan kembali berbaikan. Teh tawar sendiri dipakai sebagai simbol untuk menenangkan atau menghangatkan suasana. Ia memilih 'teh tawar' karena ia sedang menerapkan diet bebas gula.
Dalam video klip ini Gordo menggandeng beberapa nama; Memet GKL, Jacky EYS, dan Ahonk “Mahijadedi”. Penggarapannya dikerjakan oleh Eunola Pictures. Video klip dirilis pada Rabu (31/3).
Single “The Tawar” sendiri sudah rilis pada tanggal 14 Februari 2012 lalu. Nantinya, lagu ini akan ada di dalam album “Syahduisme”.
“Syahduisme itu diambil dari kata ‘syahdu’ dan ‘isme’. Itu bisa jadi dua arti, bisa dipecah lagi menjadi ‘syahdu is me’. Bukan buat Gordo sendiri, tetapi buat semua pendengar musik saya,” ujar Gordo saat berbincang dengan Gudegnet di peluncuran video klip “Teh Tawar”, Rabu (31/3).
Syahduisme sendiri, menurut Gordo, merupakan sebuah aliran musik yang mengedepankan aspek keindahan nada dan lantunan. “Wacananya sih, pengen mensyahdukan Nusantara,” ujarnya lagi.
Gordo mengawali karir bermusiknya bersama band di Yogyakarta pada tahun 2009 bernama “Bloody Hollow”. Sebuah band beraliran rockabilly. Pada tahun 2013 ia hijrah ke Bali selama beberapa tahun. Hasrat bermusiknya kembali muncul di tahun 2020.
Ia merasa idenya kurang dapat disalurkan melalui band dan genre tersebut. Akhirnya ia memutuskan untuk bersolo karir dengan genre yang berbeda berbekal dari keresahan tentang isu politik, masalah percintaan, dan isu sosial yang dikemas dengan alunan instrument akustik sederhana tetapi tetap terdengar syahdu.
Single ini dikemas dengan sederhana, dengan aransemen akustik, gitar dan saxophone. Isinya mendeskripsikan suasana pinggiran Jogja dengan suasana angkringan.
Angkringan sendiri merupakan simbol yang sangat Jogja dan sangat dekat dengan orang Jogja maupun pendatang.
Video klip ini dapat di tonton di YouTube. Sedangkan lagu “Teh Tawar” dapat didengarkan di platform digital, Spotify, Apple music, dan YouTube.
Kirim Komentar