Gudeg.net—Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini kembali dilaksanakan secara daring oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Kegiatan yang bertajuk “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” ini dilaksanakan di Aula Lantai 3 Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Jumat (23/7).
“Kegiatan HAN kali ini Kembali dilakukan secara daring seperti tahun sebelumnya (2020) menyesuaikan situasi saat ini (Pandemi Covid-19),” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman, Suci Iriana Sinuraya dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Jumat (23/7).
Kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 786 peserta yang terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan berbagai Organisasi Anak dan Forum Anak di wilayah Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, mengatakan bahwa peringatan HAN tahun 2021 ini menjadi momen strategis untuk meningkatkan semangat anak-anak dalam proses pembelajaran di tengah kondisi pandemi.
Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan sistem dan perubahan perilaku, khususnya anak.
Hal tersebut dikarenakan adanya proses adaptasi dalam kondisi baru sehingga diperlukannya pendampingan dan optimalisasi pemenuhan hak-hak anak.
“Kesiapan orang tua dalam menghadapi perubahan kondisi selama masa pandemi menjadi poin yang sangat penting, mengingat segala aktivitas anak berlangsung dalam rumah. Sehingga tuntutan kebutuhan anak hampir secara keseluruhan harus dipenuhi oleh orang tua,” ujarnya.
Menurut Kustini, kondisi ini dinilai menjadi tantangan yang tidak mudah. Ia menilai diperlukan kepedulian lebih dari pilar bangsa lainnya seperti keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa, dan pemerintah untuk bersinergi.
“Seluruh pilar bangsa Indonesia diharapkan dapat menjadi sebuah sistem yang dapat saling mendukung, mengisi dan melengkapi demi upaya pemenuhan hak anak,” katanya lagi.
Dalam kesempatan ini, diadakan dialog dengan anak-anak baik dari perwakilan Forum Anak (Foran) Sleman yang hadir dan peserta daring.
Agar anak aktif berdialog sekaligus untuk menyemangati, Kustini memberikan hadiah berupa Batik Parijoto Salak yang berani bertanya maupun membagikan cerita.
Kirim Komentar