Gudeg.net- Destinasi wisata pedestrian dan belanja Jalan Malioboro Kota Yogyakarta sudah kembali ramai di kunjungi oleh wisatawan dari luar kota.
Seperti yang terlihat pada, Minggu (29/8) sore, ratusan wisatawan terlihat mulai memadati Jalan Malioboro. Kebanyakan dari mereka berdatangan dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun bus berukuran sedang.
Dari pantauan Gudegnet, ada puluhan kendaraan pribadi roda empat dan dua terparkir di Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA). Namun tidak sedikit juga kendaraan bernomor kendaraan luar Yogyakarta yang melaju di Jalan Malioboro dan berdampak adanya kemacetan di sejumlah titik.
Sekitar pukul 16.00 WIB, ratusan wisatawan mulai terlihat bertambah memasuki kawasan Malioboro dari arah utara atau pintu zona I yang berada di sekitar pertigaan Pasar Kembang dan Grand Inna Garuda.
Mereka (wisatawan) dengan mudah melenggang memasuki zona I Malioboro tanpa adanya penjagaan maupun pengecekan atau skrining dari petugas pengamanan yang biasanya berjaga di lokasi tersebut. Sejumlah sarana cuci tangan portable yang terletak di pintu masuk zona I pun tidak dimanfaatkan oleh wisatawan.
Memasuki bagian tengah Malioboro atau sekitar Malioboro Mal, wisatawan terlihat semakin ramai dan padat. Mereka melakukan beragam aktivitas, mulai dari sekedar duduk sejumlah bangku di jalur pedestrian, berswafoto dan ada juga yang berbelanja oleh-oleh.
Mendekati pintu timur Kepatihan suasana semakin padat karena di spot ini banyak wisatawan yang berkumpul untuk mengabadikan suasana kantor Gubernur DIY tersebut, baik menggunakan kamera profesional maupun dari ponsel.
Di lokasi ini terlihat juga sejumlah petugas Jogoboro dan pasukan bregada dari Paguyuban Bregada Rakyat DIY berjaga-jaga. Pasukan bregada tidak hanya berjaga namun juga memperingati dan mengedukasi wisatawan agar menerapkan protokol kesehatan.
Yuli salah satu wisatawan mengatakan, tidak ada kendala ketika memasuki daerah Yogyakarta, tidak ada penyekatan maupun pemeriksaan.
“Saya masuk melalui jalan Magelang, tidak ada penjagaan atau sekatan apapun. Lancar-lancar saja,” ujar wisatawan asal Temanggung, Jawa Tengah itu.
Yuli yang datang bersama keluarganya ini memang sengaja datang di akhir pekan karena menurutnya, hanya di akhir pekan Yogyakarta khususnya Malioboro ramai.
“Kemarin sempat juga ke sini week end, tapi Malioboro sepi jadi kurang seru. Kalau ramai gini kan enak, banyak yang dilihat dan banyak yang bisa dibeli,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu kusir andong wisata, Joko mengungkapkan, walaupun Malioboro sudah mulai ramai akan tetapi hanya sedikit yang menyewa andongnya.
“Kebanyakan do mlaku-mlaku tok mas, ra ono sing naik andong (kebanyakan hanya jalan-jalan saja, tidak ada yang naik andong),” ungkapnya saat ditemui di area parkir andong di depan Kantor Gubernur DIY atau Kepatihan.
Apa yang dikatakan Joko memang benar, puluhan andong sepanjang Malioboro hingga Pasar Beringharjo terlihat hanya terparkir tanpa ada penyewa satupun.
Hal tersebut juga terjadi pada becak kayuh maupun becak motor (bentor) yang biasa manggkal di Malioboro.
Kirim Komentar