Gudeg.net- Seluruh wisatawan yang berasal dari luar daerah diminta untuk mengunduh aplikasi yang dapat membantu saat hendak memasuki objek wisata di DIY.
Aplikasi tersebut adalah Visiting Jogja milik Dinas Pariwsata DIY dan PeduliLIndungi yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Repubik Indonesia.
Namun saat ini Dispar DIY dan Dinas Komunikasi dan Infromatika (Diskominfo) DIY sedang melakukan uji coba penggabungan kedua aplikasi tersebut.
“Kedua aplikasi ini sedang dicoba untuk digabungkan atau diintegrasikan yang saat ini sedang dilakukan oleh Diskominfo DIY,” ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharja saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (7/9).
Tujuan dari pengintegrasian tersebut agar wisatawan tidak perlu banyak-banyak menginstal aplikasi pada gawainya saat berwisata ke DIY.
Singgih menjelaskan, kedua aplikasi adalah penting untuk membantu pengecekan wisatawan saat masuk ke wilayah DIY dan mencari lokasi wisata yang ingin dikunjungi.
“Harapannya, VisitingJogja dapat masuk ke dalam aplikasi PeduliLindungi agar tidak banyak aplikasi, malah tidak praktis nantinya. Teknologi sekarang pasti bisa mem-bundling keduanya,” jelasnya.
Untuk sementara ini Singgih meminta, para wisatawan untuk dapat mengunduh dua aplikasi tersebut agar dapat berwisata di seluruh wilayah DIY.
“Sementara harus mengunduh dua aplikasi itu, hingga nanti dapat diinteregasikan menjadi satu,” pintanya.
Seperti diketahui saat ini penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) DIY turun menjadi level 3 namun Pemmerintah Daerah (Pemda) DIY belum berencana membuka objek wisata.
Pembukaan objek wisata masih harus menunggu keputusan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono melalui Instruksi Gubernurnya terkait penerapan PPKM Level 3 DIY.
Namun, beberapa waktu lalu, Yogyakarta telah dipadati oleh wisatawan yang berasal dari luar daerah. Seperti yang terjadi di kawasan Malioboro, sejumlag wisata pantai di Gunungkidul pada pekan lalu.
Kemarin, Senin (6/9), Dalam keterangannya Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan, saat ini destinasi wisata DIY masih tertutup untuk umum.
“Tempat wisata dan fasilitas umum masih kita tutup, belum resmi dibuka. Masih harus menunggu keputusan pusat,” ungkapnya.
Sekda juga berharap, aparat keamanan agar dapat menindak para wisatawan yang memaksa untuk masuk dan beriwisata ke wilayah DIY, dapat dengan cara penghalauan maupun pengawasan.
“Kami mohon teman-teman Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kabupaten/kota maupun DIY bisa mengatur wisatawan agar tidak terjadi kerumunan di lokasi wisata,” harapnya.
Kirim Komentar