Pariwisata

Hutan Pinus Mangunan Uji Coba Buka, Pengunjung Sepi

Oleh : Rahman / Kamis, 16 September 2021 18:01
Hutan Pinus Mangunan Uji Coba Buka, Pengunjung Sepi
Sejumlah wisatawan mengunjungi Hutan Pinus Sari, Kabupaten Bantul, Kamis (16/9). Pengelola mewajibkan pengunjung untuk men-scan barcode aplikasi PeduliLindungi sebelum menikmati fasilitas yang ada,Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Destinasi wisata Hutan Pinus Sari, Mangunan, Kabupaten Bantul sudah mulai menerima wisatawan dari luar kota dengan menerapkan pindai QR Code dari aplikasi PeduliLindungi.

Pihak pengelola Hutan Pinus Sari mengatakan, uji coba pembukaan ini sudah dimulai sejak Selasa (14/9) namun kunjungan wisatawan masih belum maksimal.

“Selasa kemarin kami sudah menerima wisatawan, baik dalam maupun luar DIY. Dan hingga hari ini, rata-rata pengunjung hanya berjumlah 100an orang saja, masih sepi,” ujar salah satu pengelola wanawisata Hutan Pinus Sari, Hapan Fitria Danu di lokasi Kamis (16/9).

Hapan menjelaskan, rata-rata 100an wisatawan tersebut ada yang diizinkan masuk dan ada juga yan ditolak karena berbagai hal.

“100an itu masih diitung yang ditolak karena tidak punya aplikasi PeduliLindungi, belum divaksin serta keluarga yang membawa anak dibawah usia 12 tahun,” jelasnya.

Pihak pengelola memang terbilang ketat, seluruh wisatawan wajib mematuhi aturan yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

Pengelola juga tidak segan-segan menolak wisatawan untuk masuk ke dalam area Hutan Pinus Sari bila tidak dapat memenuhi aturan yang ada.

Hapan mengungkapkan, sedari pagi sudah menolak ratusan pengunjung yang kebanyakan tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi atau membawa anak kecil.

“Banyak yang tidak punya PeduliLindungi, namun ketika menginstal di sini, tidak bisa karena sinyal handpone juga lemah. Sedangkan untuk anak kecil sementara memang dilarang masuk,” ungkap.

Hutan Pinus Sari memang berada di dataran tinggi Kabupaten Bantul, dimana sinyal telepon selular tidak begitu menjangkau wilayah tersebut.

Hapan menambahkan, terkadang wisatawan hendak memindai QR Code saja mengalami kesulitan karena sinyal yang kurang bagus. “Ada beberapa provider yang bagus, tapi itu juga naik turun sinyalnya, itu kendala juga bagi kami sebagai pengelola,” tambahhnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Bantul, Joko B. Purnomo pada saat meninjau persiapan uji coba pembukaan Hutan Pinus Sari, di hari yang sama menyampaikan, keterbatasan sinyal internet untuk mengakses aplikasi Peduli Lindungi memang menjadi kendala terbesar.

Namun ia telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata DIY, Diskominfo Kabupaten Bantul agar kesulitan tersebut dapat diatasi.

"Kan kasihan sudah jauh-jauh datang kesini namun tidak bisa masuk cuma karena tidak ada sinyal internet untuk akses aplikasi PeduliLindungi." kata dia.

Wabup berjanji akan memasang penguat sinyal internet sehingga dapat menimalisir kekecewaan pengunjung yang tidak bisa masuk karena minimnya cakupan sinyal.

“Penguat sinyal akan segera kita pasang, agar wisatawan tidak kecewa datang ke sini,” pungkasnya.  

Terkait aturan usia anak dibawah 12 tahun yang belum boleh masuk, Wabup meminta agar wisatawan memahami dan mengerti akan aturan tersebut.

"Kita harus konsekuen dengan aturan yang ada dan saya mohon masyarakat maupun wisatawan dari luar daerah dapat memahaminya,” pintanya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini