Gudeg.net- Pembukaan sejumlah destinasi wisata di wilayah DIY diharapkan dapat menunggu hingga penerapan PPKM DIY menjadi level 2 terlebih dahulu.
Hal tersebut diungkapkan ahli epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh Gudegnet, Jumat (17/9).
“Pembukaan destinasi wisata sebaiknya jika bisa menunggu hingga DIY turun sampai ke PPKM level 2 dulu,” ujar Bayu Satria Wiratama.
Namun menurutnya, bila hanya melakukan uji coba pembukaan saja tidak bermasalah asalkan persiapannya benar-benar matang.
"Jika memang tidak bisa menunggu hingga level 2, maka tempat wisata wajib melakukan protokol kesehatan yang bagus, ditambah dengan hanya menerima wisatawan yang sudah divaksin saja,” tuturnya.
Selain itu, penerapan scan QR Code hingga penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga menjadi bagian yang sangat penting dan wajib diberlakukan.
Ia menambahkan, sejumlah instansi seperti Satuan Tugas Covid-19 di masing-masing daerah wisata juga harus dikerahkan agar lokasi wisata dapat terawasi dengan baik.
“Kerjasama Satgas Covid, puskesmas, mulai dari desa sampai Dinas Kesehatan per wilayah harus dilibatkan, sebagai langkah persiapan pembukaan objek wisata," tambahnya.
Sedangkan untuk rencana pembukaan sekolah tatap muka oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY Bayu menyampaikan, bila persiapannya kurang matang, baik dari prokes atau lainnya maka masih terbilang berisiko.
“Semua harus benar-benar disiapkan, mulai dari sarana prasarana prokes, tim kesehatan sekolah dan yang terutama cakupan vaksinasi, baik guru maupun siswa,” kata dia.
Bayu juga meminta, sekolah yang memberlakukan tatap muka harus memiliki Satgas dan ruang isolasi bila ada siswa atau guru yang terdeteksi suspek Covid-19.
“Keberadaan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dapat dimanfaatkan sebagai ruang isolasi, jika tiba-tiba ada yang terdeteksi dan harus berada terpisah atau berjauhan dengan ruang belajar. Dan kalau bisa tatap muka minimal dimulai dari SMP dulu,” pintanya.
Kirim Komentar