Pariwisata

Lebih dari 300 Tempat Usaha Pariwisata DIY Telah Bersertifikasi CHSE

Oleh : Rahman / Senin, 04 Oktober 2021 18:00
Lebih dari 300 Tempat Usaha Pariwisata DIY Telah Bersertifikasi CHSE
Petugas keamanan mengenakan pelindung wajah atau face shield saat berjaga di pintu masuk zona 1 Candi Prambanan, Sleman (2020)-Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Dinas Pariwisata (Dispar) DIY mencatat, lebih dari 300 lokasi tempat usaha pariwisata telah mendapatkan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE).

Sertifikasi CHSE yang didapatkan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini diberikan kepada hotel, restoran, lokasi wisata dan tempat penjualan oleh-oleh.

“Mereka (tempat usaha pariwisata) yang telah mendapatkan CHSE ini sudah sangat siap menerima wisatawana dan dibuktikan dengan pengakuan sertifikasi CHSE tersebut,” ujar Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Senin (4/10).

CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata, dan produk pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Untuk mendapatkan sertifikasi CHSE, tempat usaha pariwisata harus mempersiapkan peralatan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan segala sesuatunya yang mendukung CHSE.

Singgih menjelaskan, persyaratan untuk mendapatkan CHSE harus benar-benar dipersiapkan sebelum tim Kemenparekfar datang untuk melakukan verifikasi.

“Kesiapan dibukanya kembali obyek wisata di DIY, yang paling penting adalah terlebih dahulu mendapat sertifikasi CHSE, karena itu semuanya harus sudah dipersiapkan,” jelasnya.

Ia menambahkan,saat ini lokasi wisata berbasis alam, berbasis masayarakat, desa wisata belum mendapatkan serifikasi CHSE. "Namun sedang dan sudah dilakukan verifikasi,” tambahnya.

Dengan mendapatkan sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf tidak semerta-merta tempat usaha pariwisata langsung diizinkan buka namun tetap harus menunggu aba-aba dari pemerintah pusat.

“Kita sudah mendapatkan sertifikasi CHSE tersebut namun untuk membukanya tinggal menunggu aba-aba dari pemerintah pusat. Tetap harus mengedepankan protokol kesehatan dan pendataan wisatawan, untuk kebutuhan tracing dan tracking,” ungkapnya.

Singgih juga meminta kepada wisatawan yang ingin mengunjungi destinasi wisata DIY agar mengunduh aplikasi PeduliLindungi yang berfungsi sebagai skrining  untuk kesehatan. Selain itu, aplikasi VisitingJogja jua harus digunakan sebagai reservasi bila ingin masuk ke dalam lokasi pariwisata.

"Dua aplikasi ini wajib digunakan oleh masyarakat/wisatawan yang berkunjung, dengan tujuan untuk kebaikan kita semua,” pungkasnya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini