Gudeg.net - Desa wisata di Sleman mulai menggeliat. Suparmono, Kepala Dinas Pariwisata Sleman menyampaikan, dari hasil monitoring yang dilakukan pada beberapa desa wisata, beberapa desa wisata menerima tamu dengan jumlah yang cukup besar.
Beberapa desa wisata yang sebelumnya belum ada kunjungan, lanjutnya, juga sudah didatangi tamu kelompok-kelompok kecil. Meski telah mulai beraktivitas menerima tamu, Dinas Pariwisata tetap meminta pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan secara proporsional, dengan tetap memperhatikan daya tampung dan layanan desa wisata, serta mengenakan masker saat berada dalam ruangan.
"Kami juga terus mendorong masing-masing desa wisata untuk mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri dalam memberikan layanan dan atraksi kepada tamu-tamunya," kata Suparmono dalam keterangan tertulis, Senin (30/5).
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata nyoman Rai Savitri menyampaikan, pada libur sebelumnya, baru beberapa desa wisata yang banjir pesanan seperti Desa wisata Pulesari, Dewis Pentingsari, Dewis Garongan, Grogol, Dewis Rumah Dome, dan Dewa Bromo.
"Libur saat ini sudah mulai lebih merata lagi, diikuti oleh Dewis Pancoh dan Lembah Sempor dengan kunjungan wisatawan sejumlah 250an wisatawan, Dewis Kampung Satwa Moyudan, Dewis Tanjung Sleman dan Dewis Sukunan Gamping dengan kunjungan lebih dari 150-an wisatawan, dan beberapa di antaranya mengambil paket live in/ menginap," terangnya.
Muhari, Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas SDM dan Kelembagaan menambahkan, beberapa desa wisata sudah menambah atraksinya, seperti halnya Dewis Pancoh sudah menambah layanan tempat makan dan paket jelajah wisata pedesaan menggunakan kendaraan VW Safari. Dewis Garongan juga menambah unit layanan tempat Ngopi dan bersantai untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan.
Kirim Komentar