Gudeg.net – Setelah tahun lalu digelar di Padukuhan Karang Tanjung Desa Pandowoharjo, Ngaglik-Sleman, Ngayogjazz 2022 siap dihelat di Padukuhan Cibuk Kidul, Margoluwih, Seyegan-Sleman, Sabtu (19/11) siang hingga malam.
Pilihan lokasi tersebut menjadi menarik dimana dalam dua kali penyelenggaraan terakhir Ngayogjazz memilih lokasi pedesaan yang memiliki kekhasan usaha mina padi oleh masyarakatnya serta memiliki kepedulian pada perubahan iklim melalui Program Kampung Iklim (ProKlim), sebuah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Pada tahun 2020 Padukuhan Karang Tanjung mendapatkan penghargaan ProKlim Utama 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
“Tahun 2022 Padukuhan Cibuk Kidul dengan usaha mina padi di masyarakat mendapat penghargaan peringkat pertama dalam ProKlim tingkat DIY. Upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca diterapkan dalam usaha mina padi oleh masyarakat diantaranya menjaga kelestarian sungai yang bersih-sehat dan mengalir sepanjang tahun.” jelas Widodo perwakilan warga Cibuk Kidul dalam jumpa media di City Walk, Mataram City The Alana Hotel, Kamis (17/11) siang.
Jumpa media Ngayogjazz 2022 di City Walk, Mataram City The Alana Hotel, Kamis (17/11) siang . (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi).
Widodo menambahkan dengan kondisi demikian usaha perikanan di Cibuk Kidul bisa berkembang sepanjang tahun dengan komoditas utama jenis Ikan Nila serta olahan pangan berbahan hasil panen perikanan sekaligus berupaya nyata dalam isu perubahan iklim (climate changes).
Jika tahun lalu mengangkat tajuk Tetep Ngejazz lan Waspada, Ngayogjazz 2022 mengangkat tagline “Kena Jazz-é, Tetep Bening Banyuné” yang diambil dari pitutur Jawa “Kena iwak-e, aja nganti buthek banyune” yang artinya "menangkap ikannya tapi jangan membuat keruh airnya". Pitutur yang kontekstual di jaman sekarang mengingat kita terkadang khilaf hanya mementingkan diri sendiri, tapi merugikan orang lain bahkan lingkungan sekitar.
Sebagaimana penyelenggaraan sebelumnya, Ngayogjazz 2022 akan menghadirkan 6 panggung yang dengan nama yang diambil dari nama ikan yang dipelihara dan dibudidayakan warga Cibuk Kidul yakni Panggung Cethul, Panggung Sidhat, Panggung Welut, Panggung Wader, Panggung Tawes, dan Panggung Sepat. Keenam panggung yang tersebar di wilayah Cibk Kidul tersebut akan diaktivasi secara bersamaan.
Sebanyak 46 musisi/grup musik/grup kesenian akan tampul pada keenam panggung tersebut diantaranya Barry Likumahuwa Jazz Connection, NonaRia x Dua Empat, Monita Tahalea, Irsa Destiwi Quintet, KuaEtnika ft. Bonita, SanDrums x Sri Hanuraga ft. Rodrigo Parejo (Spanyol), NJJO & Maarten Hogenhuis (Belanda), Gaga Gundul (Pemaï - Perancis & Gayam 16 - Indonesia), MLDJAZZPROJECT, Sax Party, ISI Yogyakarta Big Band, Yohanes Gondo Trio, Huaton Dixie, Acapella Mataraman.
Tidak ketinggalan juga komunitas-komunitas jazz se-nusantara yang akan hadir yakni Kencana Band (Komunitas Jazz Lampung), Rizky Dana feat Blue Batik Replika (Pekalongan Jazz Society), Gana Siddhi (Jes Udu Purwokerto), Deo & Friends (Magelang Jazz Community), Alfado Jacob Trio (Solo Jazz Society), D'Fours & Will Star (Trenggalek Jazz Community), KopiJazz feat. Cendana Singers (Komunitas Jazz Kediri), Kemisan Jazz (Komunitas Jazz Malang), De Hope (Komunitas Jazz Jombang), FjazzC-Team (Komunitas Jazz Surabaya), Mahakam Jazz River (Komunitas Jazz Samarinda), Enchante (Jazz Ngisoringin Semarang), Komunitas Jazz Jogja, Five in One, Treestone, Ois Seis No Palco, Nona Sepatu Kaca, Syifa N Friends, Jazz Anak Nusantara, serta kesenian tradisi Cokekan dan Karawitan Mudha Laras.
Untuk kenyamanan pengunjung panitia bersinergi dengan warga dalam penyelenggaraan Ngayogjazz antara lain dalam pengelolaan parkir pengunjung, keamanan, fasilitas umum untuk kenyamanan, serta adanya Pasar Jazz yang merupakan bentuk keterlibatan dan partisipasi warga masyarakat setempat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Ngayogjazz. Pasar Jazz adalah salah satu bentuk dukungan dalam turut memajukan UMKM desa.
Anda haus dan lapar? Tidak usah risau. Warga setempat akan menyajikan masakan khas desa yang buka sepanjang Ngayogjazz berlangsung. Tidak usah takut warga memasang harga yang menthung.
“Akan ada banyak stan yang menampilkan beragam produk kerajinan dan kuliner potensi Padukuhan Cibuk Kidul mulai dari kerajinan tangan, batik, hingga makanan olahan yang bisa disantap langsung ataupun untuk oleh-oleh. Monggo rawuh dan pinarak di Cibuk Kidul.” ajak Widodo.
Kirim Komentar