Seni & Budaya

Ciblonan Lagi Sekaligus Kampanyekan Air

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Ciblonan Lagi Sekaligus Kampanyekan Air



Dengan teknik tertentu, air yang dipukul dengan tangan ternyata mampu menghasilkan bunyi yang cukup unik. Permainan tradisional yang disebut ciblon ini diperagakan oleh oleh warga Darakan, Kotagede, di Sungai Gajahwong, Minggu (1/5).

Dengan irama khas air, mereka melantunkan gendhing Suwe Ora Jamu yang diganti dengan Suwe Ora Ciblon, yang ternyata sudah lama sekali dilupakan oleh banyak orang, terlebih sejak air sungai berubah kotor.

Meski peringatan Hari Air Sedunia sudah berlalu, namun persoalan air bersih nampaknya belum juga tuntas. Warga Darakan yang bekerja sama dengan LSM Lestari merasa perlu untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan kebersihan sungai.

"Ciblon sendiri adalah sebuah budaya yang entah dimulai sejak kapan. Setelah selesai berladang atau memandikan ternak, orang-orang dulu juga mandi di sungai. Ketika mereka mandi di sungai, suara-suara air yang dipukul pakai tangan menimbulkan bunyi," kata direktur LSM Lestari, Agus Hartono di sela-sela memainkan ciblon.

Ciblon sendiri harus dilakukan di kedalaman tertentu, supaya menimbulkan bunyi tertentu pula yang berbeda-beda satu dengan yang lain sehingga membuat sebuah irama. Agus, sapaannya, merasa perlu mengadakan acara ini untuk menghidupkan kembali tradisi ciblon bagi warga yang tinggal di tepi sungai.

"Mandi itu kan hal yang refreshing, sehingga ketika mandi berarti kita butuh air dengan kualitas yang bersih. Sedang saat ini tidak banyak sungai bersih di tengah kota, sehingga anak-anak tidak tahu apa itu ciblon," kata Agus. Padahal ciblon sendiri membuat kegiatan mandi menjadi lebih rileks, karena orang yang mandi bisa mendengar alunan irama air tersebut.

Di tengah-tengah warga yang sedang asik melakukan ciblon, muncullah sang pantomimer, Jemek Sapardi. Dia turun ke sungai untuk melakukan ritual Memanggil Ikan yang ada di sungai tersebut dengan menggunakan kendi yang ia bawa. Ia juga membersihkan sampah yang ada di sungai itu. Kemudian bergabung dengan para warga yang sedang asik ber-ciblon.

Ini adalah pentas Jemek di air yang ke-10. Sejauh ini, ia merasa perlu untuk menghimbau masyarakat untuk saling koordinasi menjaga sungai.

"Di tiap-tiap kampung dari hulu ke hilir harus saling ada kesadaran dan koordinasi. Saya perhatikan orang hulu lebih bersih dari pada orang hilir, sehingga yang dibutuhkan adalah koordinasi antar kampung biar sungai jadi lebih bersih," kata Jemek.

Permainan ciblon kemarin mengobati kerinduan para orang tua yang dulunya suka melakukan ciblon. Selain lagu Suwe Ora Ciblon, mereka juga menyanyikan lagu-lagu tradisional lain seperti Gundul-Gundul Pacul, hingga Sayonara.

Selain mencoba untuk membersihkan kembali sungai yang telah kotor, semoga tradisi ciblon ini juga dapat kembali diingat dan tentunya dilakukan lagi.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini