Pada stage performance hari kedua yang digelar pada Senin malam (4/10), Jogja International Street Performance (JISP) 2010 kembali menghadirkan tiga penampil mancanegara. Mereka adalah Miho Konai NR6 dari Jepang, Alejandro Pino dari Chili, dan Yuri Ozawa dari Jepang.
Salah seoran penampil, Alejandro Pino Rojas dari Chili, malam tadi menghadirkan sebuah repertoar yang cukup varatif dan menghibur. Dengan balutan komedi yang cukup terasa, membawa penonton merasa sedang menyaksikan sebuah pertunjukan pantomim dan sirkus pada saat yang bersamaan.
Sesaat usai pentas, Alejandro menyatakan dirinya tak keberatan jika dinilai sebagai aktor yang mencampuradukkan sejumlah disiplin ilmu seni pertunjukan. Dia mengaku sadar telah melakukannya, bahkan bangga melakukannya.
"Apa yang saya lakukan adalah menggabungkan unsur pantomim, musik, dan tari. Bahkan, saya juga mengadopsi sirkus, butoh dan salsa pada sejumlah gerakan," tuturnya.
Baginya, dengan menggabungkan sejumlah gerakan, itu akan memberikan rasa dan warna yang berbeda bagi penonton. "Meski sebenarnya dasar tarian saya adalah pantomin, tapi saya juga menggabungkan beberapa unsur tarian lainnya agar penonton tidak bosan dan terhibur," terang pria Chili yang sedikit bisa berbicara Bahasa Indonesia itu.
Ketika ditanya mengenai tarian yang ada di Indonesia, Alejandro mengaku cukup tertarik untuk belajar tarian Bali yang baginya merupakan tarian yang cukup dinamis dan mempunyai pergerakan yang cepat. "Mungkin nanti saya akan gabungkan unsur tari Bali juga," paparnya yang juga belajar butoh.
Sementara dua penampil lainnya dari Jepang yakni Miho Konai & NR6 dan Yuri Osawa. Miho Konai & NR6, yang terdiri dari enam penari yakni Sora Matsuda, Moe Yamakasi, Masako Kotagima, Mitsuharu Nishizawa, Junichi Takahashi, dan Miho Konai, adalah sebuah kelompok tari yang menampilkan sebuah ide estetik bahwa ruang adalah sebuah gambar lukisan manusia dan waktu.
Dalam pertunjukannya, NR6 grup penari kontemporer yang terbentuk pada 2005 lalu tersebut tak hanya mneyuguhka pergerakan tarian fisik semata, tapi juga bukan gerakan yang merupakan aksi fisik.
Saat ini, Miho Konai tengah memfokuskan diri pada eksplorasi tubuh manusia dengan menghadirkan vokalisasi dan gerakan-gerakan dasar butoh ke dalam tariannya.
Kirim Komentar