Saat ini, keberadaan petugas penyuluh Keluarga Berencana (KB) di Kota Yogyakarta semakin berkurang dari tahun ke tahun. Untuk itu keberadaan kader Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) dinilai berperan penting sebagai motor penggerak program KB.
Kasie Keluarga Sejahtera, Kantor Keluarga Berencana (KB) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi mengaku petugas penyuluh KB sangat terbatas. Penyebabnya adalah dalam setiap tahunnya, ada petugas yang memasuki usia pensiun.
"Jumlah Penyuluh Keluarga Berenca (PKB) sangat terbatas. Dari 45 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta, jumlah penyuluh yang ada hanya sebanyak 33 orang. Dengan jumlah tersebut, beberapa penyuluh terpaksa harus merangkap pekerjaan mereka dengan menangani hingga dua kelurahan," ujarnya di Kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa (19/10).
Untuk itu, kekurangan tersebut diharapkan dapat ditutupi oleh keberadaan kader Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) yang jumlahnya cukup besar. IMP yang terdiri dari koordinator Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD), PPKBD, sub PPKBD seharusnya menjalankan program KB dengan lebih efektif.
"Jumlah seluruh kader IMP di Kota Yogyakarta mencapai 3188 orang yang terdiri dari koordinator PPKBD di tingkat kelurahan sebanyak 45 orang, PPKBD di tingkat RW sebanyak 614, dan sub PPKBD di tingkat RT sebanyak 2529," ujarnya.
Kader IMP dinilai mempunyai peran besar dalam suksesnya program KB karena masing-masing dari mereka telah memiliki wilayah binaan sendiri, bahkan hingga ke tingkat RT di tiap kelurahan di Kota Yogyakarta.
Untuk mengoptimalkan kerja IMP, Pemkot Yogyakarta berencana akan menggelar Temu Kader KB se-Kota Yogyakarta. Kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi wadah silaturahmi bagi masing-masing kader, serta ajang untuk bertukar pengetahuan.
"Yang lebih penting adalah dengan Temu Kader tersebut akan ada saling bagi pengalaman dan saling memberikan motivasi antarkader IMP sebagai ujung tombak pengelola dan pelaksana program KB di tingkat lapangan," terangnya.
Rencananya, kegiatan yang akan diikuti oleh setidaknya 1.500 kader KB tersebut akan digelar pada Kamis (21/10) mendatang di Gedung Graha Wana Bhakti Yassa, Jl. Kenari Yogyakarta.
Kasie Keluarga Sejahtera, Kantor Keluarga Berencana (KB) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi mengaku petugas penyuluh KB sangat terbatas. Penyebabnya adalah dalam setiap tahunnya, ada petugas yang memasuki usia pensiun.
"Jumlah Penyuluh Keluarga Berenca (PKB) sangat terbatas. Dari 45 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta, jumlah penyuluh yang ada hanya sebanyak 33 orang. Dengan jumlah tersebut, beberapa penyuluh terpaksa harus merangkap pekerjaan mereka dengan menangani hingga dua kelurahan," ujarnya di Kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa (19/10).
Untuk itu, kekurangan tersebut diharapkan dapat ditutupi oleh keberadaan kader Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) yang jumlahnya cukup besar. IMP yang terdiri dari koordinator Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD), PPKBD, sub PPKBD seharusnya menjalankan program KB dengan lebih efektif.
"Jumlah seluruh kader IMP di Kota Yogyakarta mencapai 3188 orang yang terdiri dari koordinator PPKBD di tingkat kelurahan sebanyak 45 orang, PPKBD di tingkat RW sebanyak 614, dan sub PPKBD di tingkat RT sebanyak 2529," ujarnya.
Kader IMP dinilai mempunyai peran besar dalam suksesnya program KB karena masing-masing dari mereka telah memiliki wilayah binaan sendiri, bahkan hingga ke tingkat RT di tiap kelurahan di Kota Yogyakarta.
Untuk mengoptimalkan kerja IMP, Pemkot Yogyakarta berencana akan menggelar Temu Kader KB se-Kota Yogyakarta. Kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi wadah silaturahmi bagi masing-masing kader, serta ajang untuk bertukar pengetahuan.
"Yang lebih penting adalah dengan Temu Kader tersebut akan ada saling bagi pengalaman dan saling memberikan motivasi antarkader IMP sebagai ujung tombak pengelola dan pelaksana program KB di tingkat lapangan," terangnya.
Rencananya, kegiatan yang akan diikuti oleh setidaknya 1.500 kader KB tersebut akan digelar pada Kamis (21/10) mendatang di Gedung Graha Wana Bhakti Yassa, Jl. Kenari Yogyakarta.
Kirim Komentar