
Suplay produk tanaman obat-obatan (Biofarmaka) di Prov Jateng ternyata menyumbang 50% produksi secara nasional. Demikian di ungkapkan oleh Ir. Sumantri selaku perwakilan dari Dinas Pertanian Pangan & Hortikultura Prov Jateng yang pada kesempatan ini sedang mengikuti Festival Jamu di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Kamis (21/07).
Bermacam produk tanaman herbal ada digerai provinsi Jateng yang meliputi Purwoceng,
simplisia Secang, Temu Lawak, Beras Kencur, jahe Gajah, Jahe Merah dan lain-lain. Event Festival Jamu dengan tajuk "Sehat,
Bugar dan Ayu dengan Jamu" ini mampu merangsang 13 provinsi utama penghasil bahan Biofarmaka termasuk didalamnya Provinsi
Jawa Tengah.
Sumantri mengatakan bahwa saat ini pihak Dinas Pertanian Pangan & Hortikultura Prov Jateng
telah membina para petani dan pengusaha jamu dalam meningkatkan produktivitas baik bahan maupun hasil olahan jamu. "Seperti
olahan Kunir Asem, yang diproduksi oleh masyarakat Kabupaten Karanganyar berupa home industri dalam membentuk seduhan jamu
ini." Ungkap Sumantri.
Ada pula tanaman purwoceng dari kabupaten wonosobo, tinggi pohon sekitar 30 cm dan hanya
tumbuh diarea pegunungan sekitar 1300 m dpl seperti di perbukitan Dieng. Tanaman mungil ini bila diracik bisa untuk
memulihkan stamina yang kurang prima tambah Sumantri.
Dengan melimpahnya produk biofarmaka itulah pihaknya membina kelompok tani dari segi
budidaya agar tetap berproduksi secara kontinyu dan dari sisi pemasaran menjalin kemitraan dengan perusahaan seperi jamu sido
muncul. "Kami mengarahkan para petani dan pengusaha home industri kepada koperasi agar solid memiliki kekuatan pasar, kalo
per orangan kan malah susah mengarahkannya." Pungkas Sumantri saat berbincang dengan Tim Gudeg.net.
Kirim Komentar