Tingkat partisipasi mahasiswa yang berasal dari luar Yogyakarta saat pemilihan umum 9 April lalu cukup rendah. Informasi tersebut diungkapkan Komisioner KPU sekaligus kepala divisi sosialisasi, Farid B Siswanto kepada Tim Gudegnet siang ini.
"Kami menyediakan 150 ribu surat suara," kata Farid. "Namun, yang digunakan hanya 5 ribu suara saja." Padahal jelang pemilu KPU telah melakukan sosialisasi ke sejumlah kampus.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Bidang Humas UGM, Wijayanti yang dihubungi melalui telepon mengatakan di lingkungan Universitas Gadjah Mada tidak ada tempat pemungutan suara (TPS) bagi mahasiswa yang berasal dari luar Yogyakarta. Ia beralasan mahasiswa yang tinggal di sekitar kampus bisa datang ke TPS terdekat. "Seperti di kampung," katanya.
"Biasanya kalau tidak pulang kampung," katanya. "Mereka ikut mencoblos di dekat indekos." Menurutnya, mahasiswa perlu bersosialisasi dengan warga serta mengenal lingkungan sekitarnya.
Sedangkan Riski Prihastuti, mahasiswi dari luar Yogyakarta mengungkapkan kekecewaanya. Ia justru beranggapan adanya TPS di lingkungan kampus memudahkan baginya memilih calon wakil rakyat di Pemilu 2014. "Padahal kalau ada TPS di kampus," katanya. "Saya tidak perlu mudik segala."
Editor: Albertus Indratno
Kirim Komentar