Sosial Ekonomi

Ini Pentingnya Stasiun Maguwo Jogja Dalam Koneksi Antar Moda

Oleh : Albertus Indratno / Rabu, 27 April 2016 15:03
Ini Pentingnya Stasiun Maguwo Jogja Dalam Koneksi Antar Moda
Penataan infrastruktur dan sarana transportasi menjadi sangat penting dalam pengembangan wisata di kawasan Jogja, Solo serta Semarang. Selain itu diperlukan masyarakat sadar wisata dan pemerintah yang konsisten menjalankan program kerja.


Jogja, Indonesia – www.gudeg.net Stasiun Maguwo menjadi saksi saat Kementrian Badan Usaha Milik Negara meresmikan kawasan wisata Joglosemar ( Jogja – Solo – Semarang ) pada Rabu (27/4).  Ada kisah-kisah menarik lain di baliknya.

Meskipun stasiun Maguwo lebih kecil dibandingkan Tugu dan Lempuyangan, namun di sana menjadi titik pertemuan antar moda. Selain terdapat penerbangan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Garuda Indonesia, Citilink serta fasilitas pelayanan Bandara Adi Sucipto dari PT Angkasa Pura I, ada jasa layanan angkutan darat dari PT Damri.

Stasiun ini juga menjadi saksi penting saat 12 BUMN antara lain PT Taman Wisata Candi, PT PTP IX, PT Perhutani, PT Kereta Api Indonesia, PT Pelni, PT Damri, PT Pelindo, PT Angkasa Pura I, hotel Indonesia Natour, Aerowisata, Patra Jasa serta organisasi terkait lainnya merilis kerja sama dan bersinergi mengusung jargon Spirit Joglosemar.

Menurut Edi Setijono, direktur PT Taman Wisata Candi saat konferensi pers di candi Prambanan, stasiun ini menjadi “perjumpaan” wisatawan yang bertujuan ke kota Jogja, Solo, atau Semarang. Ia menjelaskan, semisal ada penumpang dari Jakarta menuju Jogja. “Mereka bisa naik Garuda (GIA) turun di bandara Adi Sucipto,” jelasnya. “Lalu menghabiskan waktu ke Jogja dan bisa meneruskan perjalanan ke Solo menggunakan kereta khusus, kereta Batik namanya.”

Bisa juga pelancong tiba-tiba punya rencana perjalan lain, semisal ke Semarang. “Dari Jakarta lalu ke Jogja untuk jalan-jalan,” katanya. “Lalu bisa kembali ke stasiun Maguwo untuk naik bis Damri ke Semarang.”

“Jadi di stasiun ini memang ada banyak hal penting,” paparnya. “Baik pengelola jasa yang berhubungan dengan konektivitas, aksesibilitas, serta akomodasi lainnya.”

Pada kesempatan yang sama Edi Sukmoro, direktur utama PT KAI mengatakan ada juga layanan E-Kios di stasiun tersebut. Piranti itu menjadi sarana bagi penumpang agar lebih mandiri mengelola perjalanannya menggunakan angkutan kereta api. “Jadi tinggal pilih kapan, kemana serta membayar menggunakan alat pembayaran apa.”

Saat ditanya mengenai gegar budaya, dimana selama ini penumpang dilayani petugas loket lalu harus mengelola segalanya sendiri, Edi menjawab masa transisi itu selalu ada. “Kira-kira sebulan untuk membiasakan diri,”katanya. “Ke depannya kami (PT KAI) akan membuat E-Kios di mall-mall.”

“Jadi kalau tiba-tiba pas jalan-jalan dan harus kembali ke Jakarta, tinggal beli,” pungkasnya. “Tinggal berangkat. Tanpa antri.”  

Editor : Albertus Indratno


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini