Jogja, www.gudeg.net - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( Stasiun Geofisika Kelas 1 Pos Klimatologi Jogjakarta) mengungkapkan sejumlah fakta bahwa wilayah DIY akan mengalami kemarau "basah" yang bakal berlangsung 2 minggu lagi. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Koordinator Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiono saat wawancara dengan Tim Gudegnet.
"Kondisi kemarau basah yang dimaksudkan yakni akan terjadi hujan dimusim kemarau yang terjadi antara Juli - September 2016," kata Djoko.
Saat ini, hasil pemantauan dari BMKG menerangkan bahwa kondisi badai El Nino sudah menurun dan dalam kondisi netral namun dampak lain akan muncul yakni akan ada badai La Nina. Kondisi ini akan merujuk pada bertambahnya intensitas curah hujan yang diprediksi akan muncul pada bulan juli, agustus dan september.
"Kondisi munculnya angin monsoon timur saat ini sedang menguat dengan anomali positif (naik) suhu muka laut. Nah kondisi ini akan memberikan kontribusi tumbuhnya awan hujan diwilayah DIY," tambahnya.
Saat Tim Gudegnet menanyakan akan seberapa besar curah hujan yang terjadi akibat La Nina, Djoko mengatakan bahwa prediksi hujan antara Juli - September 2016 berkisar antara 21 mm - 100 mm (Juli, Agustus) dan puncak curah hujan akan terjadi pada kisaran 51 mm - 100 mm yang terjadi pada september 2016. Kondisi ini akan berdampak negatif pada komoditas perkebunan seperti tembakau, tebu, teh serta tanaman holtikultura.
Kirim Komentar