Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Hampir tabrak pesawat, balon udara berpotensi mencelakakan dan disebut sebagai “ranjau udara”. Selain sebagai simbol perayaan budaya, alat transportasi di jaman dulu ini ternyata juga memiliki fungsi penting lainnya. Simak daftarnya:
#1 Mengangkat pesawat
Sumber
Masih ingatkah dengan tergelincirnya pesawat Batik Air? Maskapai “saudara kandung” dari Lion Air ini pernah tergelincir di Bandara Internasional Adi Sucipto pada Jumat (6/11/2015). Untuk mengangkat badan pesawat yang “nyusruk” pihak otoritas bandara berencana menggunakan balon udara atau selve.
Kasus tragis lainnya saat tragedi Air Asia QZ 8501. Pesawat komersial dari Surabaya tujuan Singapura ini tenggelam di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Untuk pengangkatan ekor dan menemukan kotak hitam (black box) juga digunakan balon udara dan crane.
#2 Objek Wisata
Sumber
Balon udara menjadi salah satu daya tarik wisata di beberapa negara. Selain Melbourne, Australia yang sudah terkenal, masih ada Cappadocia, Turki, Bagan, Myanmar, Serengeti, Tanzania, serta Albuquerque, Amerika Serikat.
#3 Pemancar Wi Fi
Sumber
Tahun 2016, inovasi Google bernama Project Loon hadir di Indonesia. Balon udara berlogo Google ini bakal hadir di beberapa wilayah tertentu untuk memberikan akses internet. Seperti dilaporkan kompas.com,Google dan Telkomsel, XL Axiata, Indosat telah melakukan kesepakatan di Google X, Mountain View, California, Amerika Serikat.
Acara tersebut dihadiri pendiri Google Sergey Brin, Ririek Andriansyah, Dirut Telkomsel, Dian Siswarini, XL Axiata, Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat, serta Mike Cassidy, Project Leader Project Loon di Google X.
#4 Tempat merayakan ulang tahun
Sumber
Penyanyi Syahrini merayakan ulang tahunnya ke-33, pada 1 Agustus 2015 di atas balon udara di Capadocia, Turki. Dalam akun instagram-nya @princessyahrini, ia mengatakan lewat video pendek, “, “Halo ini hadiah spesial untukku. Dari Capodacia. Aku mau naik dulu ya, bye-bye. Ini balonnya private sekali yang naik hanya aku.”
#5 Alat perebutan “status”
Sumber
Setelah balon Google mengudara, Facebook pun tak mau kalah. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini bakal menerbangkan pesawat purwarupa (tanpa awak) bernama Aquila. Drone yang menggunakan tenaga surya ini juga berfungsi untuk membantu penyebaran internet dari udara.
Balon ini terbang sampai ketinggian 20 kilometer atau di lapisan stratosfer. Sehingga pesawat terbang yang ada di ketinggian antara 9 – 12 kilometer dari tanah juga terlindungi dari risiko bertabrakan.
Balon udara untuk internet itu bekerja menggunakan spektrum yang dimiliki operator telekomunikasi. Tujuannya agar mereka yang berada di dalam radius 80 kilometer tetap bisa menikmati layanan internet.
Lapisan stratosfer relatif aman karena stabil, bebas turbulensi serta gangguan cuaca. Ada beberapa balon yang bergerak mengikuti arah angin dan membentuk konfigurasi jaringan layanan internet dari udara.
Kirim Komentar