Pendidikan

Meramu Fungsi dan Estetika Lewat Workshop Kincir Bambu Ngayogjazz 2016

Oleh : Albertus Indratno / Minggu, 06 November 2016 14:31
Meramu Fungsi dan Estetika Lewat Workshop Kincir Bambu Ngayogjazz 2016


Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Berbagai acara menarik yang mengawali perhelatan musik Ngayogjazz 2016 telah dimulai. Satu diantaranya workshop artistik membuat kincir air dari bambu.

Kegiatan yang dilangsungkan pada Minggu (06/11) di dusun Kwagon, Sidorejo, Godean, Sleman, Yogyakarta ini diikuti sekitar 15 peserta yang dibagi ke dalam 7 kelompok. Saat itu penyelenggara menyediakan bahan berupa lingkaran besi yang sudah dimodifikasi berbentuk kincir.

Sebelum dimulai, Bagus Gonk yang bertugas sebagai mentor mengukur kedalaman air selokan Mataram terlebih dahulu. Menurutnya, ia perlu memastikannya agar panjang garis tengah bambu yang tidak melebihi ketinggian air. “Biar tidak nyantol,” katatanya. Rencananya, kincir itu akan berputar dan menghasilkan bunyi-bunyian tertentu karena berputar akibat terkena arus air selokan.

Setelah mengukur kedalaman air, Bagus memotong bambu sesuai batas tertentu. Lalu, peserta yang sudah mengambil bilah bambu membentuknya menjadi setengah lingkaran dan menyesuaikan panjangnya berdasarkan “patokan” yang dibaerikan Bagus.
Maria, peserta yang datang dari Magelang mengatakan hari itu ia pertama kalinya membuat kincir air dari bambu. “Kalau yang lain sudah pernah,” katanya. Ia merasa senang bisa datang ke padukuhan Kwagon karena mendapat pengalaman baru.

Perempuan yang sehari-hari bekerja di kantor pemerintah ini mengatakan agak sulit membuat kincir air dari bambu karena ketika bambu “ditekuk” rawan patah. Beruntung, bersama teman satu timnya, meski belum dicoba, pekerjaan membuat kincir itu bisa selesai.

Bagus sendiri mengatakan ide membuat kincir itu sebagai bentuk respon atas alam. “Di dekat sini (Kwagon) ada selokan Mataram,” katanya. Menurutnya, ia menambahkan bagaimana kincir yang dikerjakan itu juga memiliki fungsi serta nilai estetika yang selaras dengan keadaan lingkungan sekitar.

Adanya rangkaian workshop mingguan yang mulai 30 Oktober – 13 November ini menurut Bagus juga sebagai media interaksi antara warga Kwagon dengan panitia Ngayogjazz 2016. “Serta peserta pelatihan dengan warga,” katanya. “Lalu muaranya pada 19 November, saat Ngayogjazz.” Menurutnya, ini relasi yang mesti terus menerus dibangun serta dipelihara.

Bagi yang berminat mengikuti pelatihan berikutnya bisa hadir pada 09 November 2016 bertema “ Sign Sistem Batik” di Froghouse, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul atau 13 November 2016 bertajuk “Gapura Jazz” di Kwagon, Godean.

Penulis : Al. Indratno    
Editor : Al. Indratno

 

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GERONIMO 106,1 FM

    GERONIMO 106,1 FM

    Geronimo 106,1 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini