www.gudeg.net, Yogyakarta - Menjelang bulan suci Ramadhan pemerintah Kota Jogjakarta memberlakukan penertiban jam operasional tempat hiburan malam. Tak hanya itu, warung makan serta restoran diminta pula untuk diberikan tirai saat buka pada siang hari. Menurut Kepala Satpol PP Kota Jogja, Nurwidhihartana pada Tim Gudegnet mengatakan bahwa alangkah baiknya hiburan malam dibatasi jam operasionalnya.
"Karoke dengan tempat yang terbuka itu harus dibatasi jam operasionalnya," ungkap dia.
Demi memberikan penghormatan pada umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, hiburan malam disarankan hanya buka dari jam 22.00 hingga jam 01.00 dini hari. Secara khusus, ia menjelaskan bahwa tempat karoke VIP seperti diarea hotel, tempat pijat dan diskotek harus tutup secara penuh selama ramadhan. Sejumlah peraturan akan larangan buka untuk hiburan malam tersebut akan dilayangkan pada para pengusaha hiburan melalui surat edaran resmi.
"Surat tersebut nanti akan ditandatangani langsung oleh walikota," katanya.
Khusus untuk warteg dan restoran, pihak pengelola tempat makan diminta untuk menutup dengan tirai agar tidak transparan ketika tempat makan tersebut tengah menerima pelanggan yang makan ditempat itu, Ia berharap pada para pemilik usaha untuk turut andil dalam menjaga sucinya bulan ramadhan. Dilokasi berbeda, Tiyok, salah seorang pedagang soto yang ditemui Tim Gudegnet sore ini mengaku siap mengikuti surat edaran tersebut.
"Ya nanti kalau ada surat edaran, kita akan mengikuti peraturannya. Tentunya kami juga sangat mendukung sekaligus menghormati umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa. Persiapannya nanti ya kita kasih kelambu atau tirau seperti tahun-tahun sebelumnya," ungkap pedagang yang berjualan disekitar Jalan AM Sangaji tersebut.
Kirim Komentar