Hiburan

Sawung Jabo Goyang & Hangatkan Merapi Night Festival

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Senin, 24 Juli 2017 11:41
Sawung Jabo Goyang & Hangatkan Merapi Night Festival
Sawung Jabo pada Merapi Night Festival, Sabtu (22/7)- Foto: Farid Wong

 

www.gudeg.net - Di tengah hawa dingin dan sejuk lereng Gunung Merapi, panggung Merapi Night Festival 2017 menampilkan beberapa kelompok musik yang memberi suguhan musik beragam. Diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dan Kabupaten Sleman, festival ini digelar pada Sabtu (22/7) malam di pelataran Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman.

Event tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak Sabtu pagi, dengan pameran mobil dan sepeda motor antik oleh sejumlah komunitas otomotif. Untuk kian memeriahkan acara, disediakan pula gerai-gerai makanan, minuman dan suvenir yang buka hingga malam.

Pentas musik yang menyuguhkan musik warna-warni menjadi puncak festival tersebut, yang diharapkan bisa menjadi ikon kawasan lereng Merapi. Sekitar pukul tujuh malam, panggung dibuka dengan penampilan sekelompok orang-orang muda yang biasa tampil di Jazz Mben Senen – helatan tiap Senin malam yang digelar di pelataran Bentara Budaya Yogyakarta. Mereka memainkan sejumlah lagu-lagu jazzy.

Grup musik Everyday tampil setelahnya dengan membawakan sejumlah lagu, beberapa di antaranya diambil dari album mereka A Beautiful Day. Salah satu lagu ngehit dari kelompok yang dulunya terbentuk dari Jazz Mben Senen ini adalah Kapan ke Jogja Lagi.

Sesudah Everyday, kelompok yang menamakan diri Nos tampil atraktif dengan alat-alat musik modern dan tradisional Nusantara. Mereka menyuguhkan warna musik yang lain yang lebih menyuarakan pelestarian lingkungan. Setelahnya, tak kalah menarik, Drummer Guyub Jogja memainkan sejumlah peranti drums dengan rampak.

Sawung Jabo dan Sirkus Barock yang memuncaki pentas malam itu mendapat sambutan meriah penonton. “Ayo joget,” ajak Jabo yang katanya biar tak kedinginan. Hawa malam itu memang cukup dingin, dan penonton langsung berdiri dan bergoyang di depan panggung mengikuti irama yang dimainkan Jabo dan kawan-kawan. Sesekali penonton turut bernyanyi.

Pada usianya yang sudah 66 tahun, Jabo masih tampak berenergi dalam berkesenian, kendati tak segarang di dasawarsa 80-90an. Lelaki yang terlahir sebagai Mochamad Djohansyah itu menyuguhkan lagu-lagunya yang pernah hit seperti Jula Juli Anak Negeri, Hio, Bongkar dan lainnya.

Berakhir sekitar pukul sebelas malam, acara yang menarik ini, menurut sejumlah penonton, sepertinya kurang didukung oleh publikasi yang memadai. Setidaknya hal tersebut bisa dilihat dari tak begitu banyaknya orang yang hadir.

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM



    BPPTKG

    BPPTKG

    Radio Kotaperak FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini