Gudeg.net - Perlombaan memasak yang digagas oleh Dinas Pariwisata Sleman ini akan memberikan sensasi tersendiri bagi pesertanya, selain pilihan bahan baku yang dipergunakan masih jarang yaitu Kecombrang, peserta bisa menikmati sensasi memasak di bawah taburan bintang dengan latar belakang Candi Banyunibo.
Sleman Night Cooking Festival merupakan rangkaian agenda Sleman Temple Run. Perlombaan memasak ini akan dilangsungkan pada Sabtu 28 Juli 2018 di Candi Banyunibo mulai pukul 08.00 hingga 21.00 dan akan diikuti oleh 100 tim. Masing-masing tim terdiri dari 2-5 orang.
“Bagaimana Kecombrang Mewarnai Hidupmu” ,tema yang diambil dalam perlombaan memasak ini. Dipilih Kecombrang karena tanaman ini merupakan jenis tanaman rempah yang banyak manfaatnya dan mudah didapat di mana saja.
“Lomba memasak di bawah taburan bintang-bintang di Candi Banyunibo kayaknya syahdu dan romantis” canda Rini W Hestari selaku Kepala Atraksi Wisata dan Ekonomi Kreatif.
Event perdana ini akan menghadirkan juri, Ibu Sri Purnomo selaku ketua Dekranasda Sleman, Duta Sheila on 7 dan Ari Parikesit dan Akhsan dari Transmedia. Perlombaan akan dimulai pukul 08.00 hingga 16.00 untuk babak penyisihan dan babak final akan berlangsung pukul 19.00 – 21.00.
Para peserta lomba akan memperebutkan hadiah total 35 Juta, yang terdiri dari juara pertama 20 juta, juara kedua 10 juta, juara ketiga 5 juta dan tersedia 5 buah android untuk juara favorit. Acara ini juga akan dimeriahkan dengan Pasar Digital.
Ditemui di Kantor Dinas Pariwisata, Rini menjelaskan Candi Banyunibo di pilih sebagai lokasi lomba karena pada tahun 2018 dari kementrian khususnya di DIY sudah dilaunching 7 pasar digital termasuk salah satunya Candi Banyunibo. Dinas Pariwisata mencoba untuk lebih mengangkat Banyunibo setelah sukses mengangkat Breksi sebagai percontohan pariwisata yang berhasil meraih penghargaan API sebagai Destinasi Baru Wisata Terpopuler se-Indonesia 2017.
Meskipun tahun ini yang maju sebagai percontohan adalah Lava Bantal, namun pihak Dinas Pariwisata juga mengangkat Banyunibo karena selain terdapat Pasar Digital juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai daerah wisata di sekitar Banyunibo. “Karena di sekitar Banyunibo juga terdapat wisata yang lain yaitu Tebing Banyunibo yang terletak di sebelah selatan candi, hampir sama dengan Tebing Breksi namun berbeda batuannya,” jelas Rini.
Banyunibo juga mempunyai makanan khas yang bernama Nasi Telang, yaitu sejenis nasi gurih yang menggunakan bunga telang sebagai pewarna. “Dengan adanya festival ini diharapkan bisa menjadi lauk pendamping nasi telang,” tutup Rini ramah.
Kirim Komentar