Seni & Budaya

FFD 16 2017: Post-Truth, Menyampaikan Kebenaran Melalui Film Dokumenter

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 28 November 2017 14:08
FFD 16 2017: Post-Truth, Menyampaikan Kebenaran Melalui Film Dokumenter
Konferensi Pers FFD-Gudegnet/Trida

 

www.gudeg.net, Yogyakarta - Festival Film Dokumenter 16 yang disenggalarakan tahun ini mengambil tema Post-truth. Pemilihan tema berdasarkan kegelisahan saat melihat adanya polarisasi politik saat pilgub dan pilkada. Saat itu hampir setiap orang memiliki kebenarannya sendiri lalu menyebar informasi yang tidak tervalidasi.

Post-truth sendiri tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Post-truth merujuk pada keadaan di mana fakta objektif kurang berpengaruh terhadap pembentukan opini publik dibandingkan dengan emosi dan keyakinan personal.

Pada gelaran ke 16 ini, FFD dapat dinikmati publik dari tanggal 9-15 Desember di Taman Budaya Yogyakarta, IFI-LIP Yogyakarta, dan Villa Sambal. Agendanya dibagi ke dalam empat agenda utama; Kompetisi, Pemutaran Utama, Parsial, dan Lokakarya Film Kritik.

Untuk kompetisi, FFD di bagi ke dalam tiga kategori; Dokumenter Panjang yang berskala internasional, Dokumenter Pendek, dan Dokumenter Pelajar berskala nasional. Jumlah peserta tahun ini sebanyak 152 peserta yang komposisinya adalah 43 film kategori Dokumenter Panjang Internasional, 85 film kategori Dokumenter Pendek, dan 24 Dokumenter Pelajar.

Film dari berbagai negara seperti Jepang, Perancis, Jerman, Thailand, Iran, Singapura, dan Kanada akan diputar selama acara berlangsung. Special presentation film merupakan kerjasama antara Institut Indonesia dan Goethe Institute, akan diputar perdana bertajuk Proyek 5 Pulau/5 Desa (5 Islands/5 Villages).

Dalam proyek ini lima orang mahasiswa HFBK Hamburg akan menghabiskan waktu sekitar tiga minggu di pulau-pulau berbeda di Indonesia untuk melihat dari dekat kehidupan di situ. DI waktu yang sama, lima orang sineas Indonesia akan menghabiskan waktu yang sama di desa di Jerman dan melakukan hal yang sama. Proyek ini menghasilkan karya-karya yang berupa film dokumenter mengenai tempat-tempat yang kurang tersentuh arus informasi utama.

Tempat-tempat ini menantang secara geografis dan sulit dijangkau menggunakan moda transportasi biasa dan jauh dari jangkauan radar media massa arus utama. Pemutaran perdana yang dihadiri para sutradara akan dilaksanakan di Societet, Taman Budaya Yogyakarta, Minggu 10 Desember 2017 pukul 19.00 WIB. Sedangkan pemutaran yang diikuti diskusi dengan direktur Goethe Institute, sineas Indonesia, dan peneliti budaya akan berlangsung di hari Senin, 11 Desember di IFI-LIP Yogyakarta pukul 13.00 WIB.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini