www.gudeg.net, Yogyakarta - Berbeda dengan sop pada umumnya yang berkuah bening, kuah sop ini berwarna kemerahan dan rasanya pedas. Di bagian depan warung disediakan tambahan berupa daging, ceker, rempelo, dan bagian ayam lainnya. Setelah dipilih, lauk tersebut segera diolah untuk kemudian disajikan. Kuliner unik yang beralamat di Jalan Kol. Sugiyono No.74, Brontokusuman, Mergangsan ini bernama “sop merah”.
Tanpa tambahan, sop ini antara lain terdiri dari wortel, sledri, kubis, telur rebus, tomat, dan suwiran daging ayam. Sayurnya empuk, dagingnya gurih, dipadu dengan kuahnya yang gurih pedas. Disajikan panas-panas dengan nasi hangat, tambah nikmat.
“Kita menyediakan tambahan, ada ceker, ati, kepala, daging, tulang, pokoknya semua (bagian) ayam ada di situ, kita tinggal milih, mana yang kita suka,” terang Bu Asih, pemilik warung ini.
Bu Asih mengatakan, warna merah dari kuah sop di warung yang berdiri sejak 1993 ini berasal dari cabai rawit dan cabai keriting. Tak heran, rasa pedasnya mantap. Meski mengunggulkan cita rasa pedas, tingkat kepedasan bisa disesuaikan. Bisa tidak pedas, dikurangi pedasnya, atau sangat pedas. Untuk yang tidak pedas, warna kuah sopnya bening.
Ruang makannya cukup luas, dan nyaman. Tersedia meja makan di dalam dan luar ruangan. Harganya tergantung lauk yang kita pilih. Harga nasi sop dan minumnya Rp 13.000. Berikut harga lauk tambahannya: daging Rp 5000, ati Rp 3000, tulang Rp 3000, ceker Rp 3000, ceker Rp 1000, dan usus Rp 3000. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Untuk penggemar pedas, sop ini tentunya wajib dicicip.
Kirim Komentar