gudeg.net - Meskipun Ramadan sudah memasuki pertengahan bulan, namun pasar sore atau pasar tiban Ramadan yang ada di seputar Jogja seolah tidak pernah sepi dari pengunjung. Kali ini Gudeg.net menyusuri pasar sore Kotagede, pasar yang terkenal dengan sebutan Pasar Legi Kotagede dan pasar yang tidak pernah tidur. Pasar yang mulai beraktivitas dari pagi hingga malam hari ini dalam bulan puasa semakin bertambah ramai.
Di sepanjang Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan dan titik kumpul di Pasar Legi Kotagede, berderet penjual makanan, minuman, sayuran, mainan hingga pakaian. Selama bulan puasa mereka berjualan mulai dari pukul 15.30 hingga 17.30 atau menjelang maghrib. Selepas Isya di depan Pasar Legi masih ada beberapa penjual yang masih berjualan seperti angkringan, jamu dan lesehan.
Makanan dan minuman yang dijual sangat beraneka ragam, kita bisa menemukan makanan lawas hingga jajanan kekinian. Makanan yang dijajakan antara lain seperti pecel bakmi, capcay, gandos, putu, cilok, takoyaki, tahu walik, dawet, es buah, aneka lauk, ratusan jajanan pasar hingga es kepal.
Septi salah satu penjual pecel dan bakmi , yang berjualan di utara Pasar Kotagede mengungkapkan “ tahun ini baru pertama kali buka, dan ini saya berinisiatif sendiri jadi tidak ada yang mengkoordinir, saya mulai berjualan mulai pukul 15.30 hingga menjelang maghrib, pembelinya lumayan banyak bahkan sebelum jam lima dagangan sudah mulai habis”.
Menurut beberapa penjual yang ditemui gudeg.net , selama bulan Ramadan penjualan mereka meningkat. Pembeli sudah mulai berdatangan dari pukul 16.00 dan tidak pernah sepi pembeli.
Harga makanan dan minumannya sangat terjangkau, untuk satu bungkus pecel dengan harga Rp.3000, untuk lauk mulai dari Rp.5000, Gandos Rp.5000, Dawet Rp. 4000 dan jajan pasar mulai dari Rp.1000. Berbekal Rp.20.000 kita sudah bisa membawa pulang aneka makanan dan ditambah minuman.
Kirim Komentar