Gudeg.net - Mengulas Kampung Wisata yang berada di Kota Yogyakarta mampu memberikan edukasi tersendiri bagi masyarakat. Kita bisa mengenal satu-persatu kampung wisata dengan keunggulannya masing-masing. Setelah sebelumnya gudegnet mengulas Kampung Wisata Warungboto, kali ini kita akan mengulas Kampung Wisata Rejowinangun.
Rejowinangun, salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta, dimana didalamnya terdapat kebun binatang Gembira Loka. Kampung ini berhasil meraih juara 2 dalam Festival Kampung Wisata yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta pada Juli lalu.
Kampung ini juga pernah menjadi juara 2 tingkat nasional sebagai kampung percontohan, karena satu-satunya kampung yang mempunyai cluster.
Ditemui di kantor kelurahan Rejowinangun pada Rabu, 01 Agustus 2018, Supriyana selaku ketua Kampung Wisata menjelaskan, Kampung Wisata Rejowinangun berhasil meraih juara 2 dalam festival kampong wisata karena beberapa faktor diantaranya cluster unggulan (penggabungan) tiap RW dan mampu memamerkan produk-produk unggulan yang lainnya seperti motif batik dan kripik daun.
Di Kamwis ini terdapat 13 RW yang terbagi menjadi 5 cluster yaitu RW 1-5 cluster budaya, RW 6-7 cluster kerajinan, RW 8 – 9 Cluster herbal, RW 10 cluster kuliner dan RW 11 – 13 cluster argo.
Selain cluster Rejowinangun juga mempunyai beberapa produk unggulan diantaranya kerajinan kulit, wayang, kripik, blangkon dan yang lainnya.
Setiap cluster mempunyai keunggulan masing-masing, seperti cluster herbal dengan JAGER (Jamu Gendong Rejowinangun) yang memproduksi aneka jamu tradisional. Cluster budaya dengan tarian edan-edanannya sebagai ikon Kamwis Rejowinangun, tarian tersebut dibina oleh Sanggar Seni Sari Budoyo. Tarian ini sering dipentaskan dalam event-event tertentu, seperti resepsi, penyambutan tamu hingga mengikuti festival.
Di cluster argo, di setiap rumah menanam sayuran di dalam pot dan sering mengadakan event panen raya. Cluster kerajinan, ,memamerkan batik khas Rejowinangun dengan motif gembira loka dan kipo. Dan untuk kedepannya akan dibuat motif edan-edanan. Harga batik ini juga cukup terjangkau mulai dari Rp.50.000. Dan di cluster kuliner terdapat bakmi Mbah Gito yang popular selain itu juga memproduksi kue dan kripik daun yang sudah bersertifikasi dari BPOM.
Resmi berakreditasi pada bulan Mei 2018 sebagai kampung wisata, membuat Rejowinangun semakin berbenah untuk kemajuan daerah dan masyarakatnya dengan tujuan memberdayakan masyarakat.
“Harapannya dengan adanya kampung wisata ini bisa mendorong semua potensi dari wilayah agar lebih maksimal, mulai dari sisi ekonomi dan sisi kualitasnya,” tutup Supriyana ramah.
Kirim Komentar