Seni & Budaya

Eratkan Kerukunan, Warga Rejowinangun Gelar Kirab Budaya Kampung Srawung

Oleh : Rahman / Sabtu, 02 November 2019 19:18
Eratkan Kerukunan, Warga Rejowinangun Gelar Kirab Budaya Kampung Srawung
Warga menggelar Kirab Budaya Kampung Srawung di Rejowinangun Kotagede Yogyakarta, Sabtu (2/11)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Memasuki sebuah jalan kecil yang berada di jalan utama Rejowinangun Kotagede tampak keramaian dari ratusan warga yang menggenakan beraneka ragam kostum menarik.

Mereka adalah warga dari RW 05 Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta yang sedang menggelar Kirab Budaya bertajuk Kampung Srawung, Sabtu (2/11).

Berbagai jenis kostum yang dikenakan seperti kostum penari barongan, kostum kebaya yang dikenakan oleh anak-anak dan orang dewasa, kostum dari limbah plastik dan sebuah gunungan yang berisikan beraneka macam barang.

Ketua Panitia Rian Tri Jatmiko mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu cara dari warga RW 05 untuk dapat saling bertemu dan bersosialisasi.

“Ini adalah gerakan sosial kami untuk dapat merekatkan hubungan sosial antar warga yang semakin menurun akibat dari kehidupan perkotaan yang sangat menyita waktu,” ujar Rian Tri Atmoko.

Rian menjelaskan, warga RW 05 kebanyakan berasal dari luar daerah yang kehidupannya banyak dilakukan diluar kampung dan itu membuat kualitas hubungan sosial semakin menurun. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan seluruh warga dapat berkumpul untuk dapat saling mengenal dan bersosialisasi.

“Untuk Kampung Srawung ini kami mengusung tema Spirit Guyub Rukun, dimana mengembalikan  hubungan formal yang muncul dari hati dan keinginan tanpa beban. Warga bisa Srawaung sejenak melepaskan atribut-atribut sosial untuk menjadi warga saja yang guyub dan bersaudara,” jelasnya.

Kegiatan Kampung Srawung tahun ini warga RW 05 secara bergotong royong menghias kembali kampung mereka dengan segala macam benda yang tidak terpakai.

Warga juga membuat panggung hiburan dengan menggunakan seni intaslasi yang berasal dari daun pisang, bambu sisa pagar, ban bekas, keranjang buah dan lainnya.

“Semunya ini merupakan hasil dari kreatifitas seleuruh warga dan ini dalah kegiatan mandiri tanpa adanya sponsor, dengan kata lain, ini semua hasil swadaya dan swadana warga 05 Rejowinangun,” tutur Rian.

Sebagai hiburan, warga juga menampilkan sejumlah potensi budaya seperti pentas seni pemuda-pemudi, Tarian Pangestuti, paduan suara, Sedekah Tonggo dan Kembul Bujono.

Selain itu ada juga puluhan stand dapur warga yang digelar di alun-alun Kampung untuk dinikmati secara gratis, seperti sate kambing, bakmi, soto, bakso dan makanan tradisional lainya yang di sedekahkan secara sukarela.

“Itu semua merupakan cerminan dari sedekah warga dimana dengan sedekah baik harta, pemikiran dan tenaga maupun waktu dapat membuat kita menjadi orang yang bermanfaat,” ungkap Rian.

Rian dan seluruh warga 05 berharap dengan diadakanya kegiatan Kampung Srawung ini dapat dijadikan contoh bagi bagi masyarakat Yogyakarta ataupun daerah lainnya agar dapat saling berSrawung antar sesama.

“Semoga kedepan kami bisa melestarikan budaya Srawung ini dan dapat bersinergi dengan banyak pihak serta mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui dinas terkait. Karena kegiatan ini muncul dari inisiatif warga yang mungkin kedepan akan lebih baik dan diselaraskan dengan program pemerintah,” ungkap Rian.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    100% Musik Indonesia, Cinta Musik Indonesia.


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM



    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini