Gudeg.net- Warga Ledok Code, RT 18, Kotabaru Gondokusuman, Yogyakarta memiliki cara tersendiri dalam menyambut perayaan pergantian tahun.
Ratusan lampion yang terbuat dari barang bekas bergelantung menghiasi deretan rumah yang berada di tepian Kali Code itu.
Selain itu sejumlah ruas akses jalan kampung juga telah dicat dengan berwarna-warni membuat suasana makin semarak.
Miskam Penggiat Kampung Code mengatakan, ini merupakan kegiatan Festival Kampung Lampion (FKL) Code 18 yang biasa diselenggrakan setiap tahunnya.
“Festival ini sudah yang ke-5 kalinya kami gelar denga tujuan menjadi wisata alternatif Malioboro dan setiap tahun pasti ada perubahan. Untuk tahun ini kami membuat pohon yang berasal dari botol-botol plastik,” ujar Miskam saat ditemui di Kampunng Festival Lampion Kali Code 18,” Senin (30/12).
Miskam menjelaskan, awalnya kampung yang berada pada cekungan atau Ledok Kali Code ini sangat gelap kalau malam hari. Banyak orang berfikiran negatif terlebih dengan gang-gang sempit yang menyelimuti kampung.
“Namun sejak lima tahun ini kami ubah stigma itu, kami ubah sedemikian mungkin akan kondisi kampung kami menjadi lebih menarik dan dapat dinikmati oleh masyarakat,” jelasnya.
Pada festival ini juga telah dipersiapkan berbagai tempat untuk para pengunjung dapat berswafoto atau selfie seperti lorong sayur dimana terdapat tanaman sayur dalam lorong kecil, Selain itu terdapat sejumlah tembok rumah warga yang telah dimural.
“Ada berbagai sponsor yang membantu kami dalam menghias kampung ini, dan sejumlah relawan serta pemuda pemudi kampung yang bergotong royong demi menciptakan suasana kampung menjadi instagramable,” ungkap pria asli Bantaran Kali Code itu.
Miskam berharap dengan adanya FKL Coode 18 dapat memberikan sedikitnya menghibur para wisatawan yang sedang berwisata ke Yogyakarta.
“Inilah kreasi kami dan mudah-mudah berkenan untuk datang mengunjunginya,” harap Miskam.
Festival Lampion Kali Code ke-5 tahun ini secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pada Sabtu 28 Desember 2019 lalu.
“Kreasi dan inovasi menciptakan alternatif wisata dala kota ini sangat baik, mudah-mudah dapat sedikit mengurangi kemacetan di arah Malioboro dengan berpindahnya para pengunjung kesini,” tutur Heroe Poerwadi dalam sambutan pembukaan FKL Code 18.
Orang nomer dua di Kota Yoyaarta itu berpesan agar seluruh warga dan pengunjung dapat menjaga dan memelihara apa yang telah dipersembahkan.
“Monggo datang dan nikmati festival lampion Kali Code pada tahun baru 2020 ini dan mari kita viralkan agar dapat merubah kesan kumuh pada kampung bantaran kali ini,” pesan pria yang akrab disapa Wawali itu.
Sementara itu Rani pengunjung asal Bandung mengungkapkan, FKL Code 18 ini cukup menarik dan meriah.
“Tadi masuk kedalam lorong-lorong kampung dan meriah sekali, terus warna-warnanya juga bagus, menarik dan cerah. Sempat selfie juga tadi sama anak-anak kecil, mereka sebagai penunjuk ke lokasi yang bagus buat foto,” ungkap Rani.
Pada FKL Code 18 ini juga diselenggarakan sejumlah agenda kegiatan diantaranya diskusi tentang lingkungan hidup hingga penampilan seni dan budaya Yogyakarta.
Festival Kampung Lampion Code 18 ini berlangsung mulai tanggal 28 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.
Kirim Komentar