Gudeg.net. Memasuk musim penghujan sejumlah instansi yang terkait dalam penanggulangan bencana mulai memperketat pengawasan daerah yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB).
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG terus berkoordinasi memantau perkembangan terkini daerah rawan bencana tersebut.
"Kami telah memperketat pengawasan sejumlah sungai besar yang melintasi Yogyakarta seperti Sungai Code, Sungai Winongo dan Sungai Gajah Wong," ujar Sidik Tim BPBD Kota Yogyakarta,(5/12).
Sidik juga mengatakan bahwa telah melakukan pengecekan terhadap sejumlah alat Early Warning System (EWS) yang berada di tiga sungai besar tersebut. Terdapat sembilan buah EWS di sepanjang tiga sungai tersebut dan semua sudah berjalan dengan normal dan baik,ungkap Sidik.
BPBD melalui TRC nya telah melakukan pemetaan beberapa wilayah rawan dan telah menempatkan sejumlah personil seperti di hulu Srunen. Guna untuk penjagaan secara berkala dan siap berkoordinasi langsung baik dengan pusat maupun relawan sekitar.
"Untuk Sungai Code yang baru saja terdampak dari luapan air akibat hujan semalam,kami BPBD telah menerjunkan TRC untuk penanganan pertama yaitu menambah kantung pasir untuk menahan aliran sungai yang deras agar tidak terjadi longsor kembali dan beberapa bantuan bagi warga yang terdampak," tambah Sidik saat diwawancara.
Selain mengawasi tiga sungai tersebut BPDB Kota juga tetap mengawasi perkembangan dari Lereng Gunung Merapi karena bila di lereng Merapi hujan lebat dapat dipastikan Kota Yogyakarta akan berdampak yang cukup signifikan.
Dari Staklim BMKG sendiri telah memperkirakan bahwa musim penghujan sudah merata di lima titik Kabupaten dan Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan rata-rata curah hujan antara 300- 500 milimeter(mm) perbulan dan sudah termasuk dalam kategori yang cukup tinggi.
BPBD Kota Yogyakarta menghimbau pada warga agar selalu tetap waspada dengan datangnya musim hujan yang terkadang disertai petir dan angin kencang. Jauhi tempat-tempat yang sekiranya rawan banjir dan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor.
Terlebih para warga yang tinggal disekitaran bantaran sungai karena peningkatan intensitas hujan akan terus menambah hingga bulan Januari 2019 mendatang.
Kirim Komentar