Gudegnet - Universitas Atma Jaya Yogyakarta menggelar Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2017/2018 pada Sabtu (1/9). Wisuda berlangsung di Auditorium Kampus 2 Gedung Thomas Aquinas, Babarsari.
UAJY mewisuda 802 sarjana dengan rincian 772 sarjana strata satu dan 30 sarjana strata dua (magister). Jumlah wisudawan dengan predikat cumlaude tercatat sebanyak 57 orang.
Hingga wisuda kali ini, UAJY telah meluluskan sebanyak 42.963 sarjana dengan rincian 40.788 sarjana strata satu dan 2.175 sarjana strata dua (magister).
Terpilih untuk menjadi wakil wisudawan untuk memberikan sambutan, Pradip Kadel dari Program Pascasarjana Magister Manajemen. Mahasiswa asing kelahiran Nepal, 23 Agustus 1991 ini lulus dengan IPK 3,81 dan meraih predikat cumlaude.
Selama menempuh kuliah, Pradip merupakan mahasiswa berprestasi yang aktif mengikuti kompetisi dan mendapatakan sejumlah penghargaan. Antara lain, mewakili UAJY dalam International Conference and Competition untuk pidato dalam Bahasa Indonesia.
Pradip meraih juara IV sebagai Top Best Speaker dalam ajang yang diadakan oleh Universitas Airlangga Surabaya pada Mei 2016 tersebut. Selain itu ia juga mewakili UAJY untuk mempresentasikan hasil makalah penelitian tentang kewirausahaan di Bangkok,Thailand dan berhasil dimuat di Jurnal Internasional.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Universitas Atma Jaya Yogyakarta karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengejar mimpi saya, mendapatkan gelar magister sebagai mahasiswa penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB),” tutur Pradip dalam sambutannya.
Menurut Pradip, UAJY mempunyai fasilitas belajar yang baik, buku-buku teks yang lengkap, juga lingkungan kampus yang sangat mendukung.
Rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, SH., LL.M dalam sambutannya sempat mencermati tentang tahun politik 2019, di mana akan diselenggarakan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Antara lain ia mengungkapkan, bahwa saat ini dapat dirasakan polarisasi politik yang cukup tajam pasca-pilpres 2014 dan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Di akhir sambutan, Nurhartanto berpesan bahwa kesuksesan dalam dunia kerja tidak hanya ditentukan oleh prestasi akademik semata. Masih diperlukan level pendidikan kehidupan yang lebih tinggi dan lebih sulit dibandingkan dengan ketika kuliah, yang dinamakan pendidikan sepanjang hayat di kampus kehidupan nyata-Real Life University.
“Selamat memasuki dunia kerja, membangun karir dan kehidupan yang bermartabat dan dapat membawa berkat, kesejahteraan, perdamaian dan keadilan tidak hanya bagi diri pribadi namun juga orang lain,” ucapnya.
Kirim Komentar